Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Revolusi Mental Resep Jitu Radikalisme di Tanah Air
Pemberantasan terorisme, bukan hanya tugas Densus 88 (POLRI), BNPT, TNI, dan BIN saja, tapi tugas dari 79 Kementerian/Badan dan seluruh elemen masyara
Korupsi adalah perbuatan yang paling melukai rakyat.
Maka pemerintah dituntut harus lebih maksimal dan intens untuk memperkuat KPK, POLRI, dan Kejaksaan, serta lembaga terkait lainnya, dalam upaya pemberantasan korupsi. Jangan sampai para teroris melakukan pembenaran terhadap aksi jahatnya, dengan dalih “kecewa” terhadap kemiskinan dan ketidak adilan pemerintah, yang salah satunya disebabkan oleh korupsi yang dilakukan oleh para pejabat negara.
Namun tidak bisa disangkal, bahwa efek dari korupsi, akan berimbas terhadap gangguan keamanan nasional kita.
Revolusi Mental Keluarga
Apakah Anda sebagai seorang ayah telah menjalankan fungsi pembinaan keluarga Anda dengan maksimal, selain tugas utama mencari nafkah ?
Berapa lama waktu dalam sehari, Anda mendekati si kecil, dan bertanya, “tadi di sekolah belajar apa nak ?”
Berapa lama Anda bermain dan berinteraksi dengan buah hati Anda setiap harinya? Berapa waktu dari salat 5 waktu sehari, Anda melakukannya secara berjamaah dengan anggota keluarga?
Berapa banyak ilmu agama yang Anda ajarkan pada jantung hati Anda dalam sehari? Apakah Anda lebih sering membawa pulang pekerjaan ke rumah, dibanding membawa anak-anak Anda ke “surga mereka”, yaitu bermain bersama Anda.
Apakah Anda sebagai ibu selalu memonitor dimana anak anda berada? Bergaul dengan siapa saja? Apakah kondisinya baik-baik saja? Apakah anak Anda sudah pasti, tidak akan melakukan perbuatan asusila yang dilarang agama?
Apakah anak Anda bebas dari sex bebas, miras, narkoba, serta kekerasan dan paham radikalisme?
Hari ini, ada banyak ayah dan ibu yang harus segera merevolusi pola asuh mereka terhadap anaknya, demi memastikan bahwa anaknya berada dijalur yang tepat baik dalam sikap dan pergaulannya.
Terorisme terjadi karena sedikit-banyak disebabkan oleh lemahnya pengawasan orang tua dan anggota keluarga lainnya, maka mari kita tingkatkan kepedulian, perhatian, dan kasih sayang bagi anggota keluarga kita, karena jika anda tidak menyayanginya dengan baik, maka terorislah yang akan lebih “menyayangi” anggota keluarga anda.
Meningkatkan Fungsi Tokoh Agama
Sebagai seorang muslim, saya sangat sedih, karena lagi-lagi nama Islam tercoreng atas kejadian bom Sarinah, yang terindikasi terafiliasi dengan ISIS yang notabane memakai “kedok Islam” dalam menjalankan aksinya.