Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners

Tribunners / Citizen Journalism

Mensos: 15 Ribu Korban Narkoba Akan Direhabilitasi di 118 IPWL

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tahun 2016 pemerintah manargetkan merehabilitasi sosial 200 ribu korban penyalahgunaan narkoba.

Editor: Samuel Febrianto
zoom-in Mensos: 15 Ribu Korban Narkoba Akan Direhabilitasi di 118 IPWL
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa melihat penyandang disabilitas mencoba mobil akses penyandang disabilitas saat pencanangan kesejahteraan disabilitas di Jakarta, Senin (28/12/2015). Dalam acara tersebut, diserahkan secara simbolis 5000 alat bantu bagi penyandang disabilitas berupa, tongkat, kaki-tangan palsu, laptop bicara, handphone bicara dan jam tangan braille yang merupakan donasi dari kemitraan kementerian sosial. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

"Para kanselor adiksi dan peksos adiksi yang baru direkrut tersebut, akan ditraining, magang dan harus mengikuti proses sertifikasi," katanya.

Diperlukan sosialisasikan bagai masyarakat. Pencegahan itu mahal dan perlu proses serta memastikan pasca rehababilitasi korban penyalahgunaan narkoba agar tidak addict, bisa saja addict karena factor lingkungan dan pergaulan.

"Usai direhabilitasi bekas korban penyalahgunaan narkota mungkin bisa addict, bahkan bisa dengan narkoba yang berbasis teknologi, ” ucapnya.

Sudah di bangun di beberapa kota besar di Indonesia Pusat Informasi dan Edukasi Bahaya Narkoba bagi semua lapisan masyarakat yang dilengkapi data-data, ruang teater, serta informasi bahaya narkoba.

"Narkoba jenis baru melalui suara bisa disimpan di smartphone dan masyarakat tidak curiga karena dengan barang yang biasa digunakan sehari-hari tersebut, ” katanya.

Para tokoh masyarakat, dinas pendidikan, serta kepala sekolah agar bisa menggerakan para siswa untuk mengunjungi Pusat Informasi dan Edukasi bahaya narkoba tersebut.

"Pada 8 Januari lalu, sudah diresmikan di Malang, Jawa Timur, Pusat Informasi dan Edukasi Bahaya Narkoba yang dilengkapi fasilitas penunjang, seperti ruang teater dan data-data bahaya narkoba," ujarnya.

BERITA TERKAIT

Saat ini, semua dituntut lebih cepat dan khusus di lingkungan Kemensos rapar koordinasi diselesaikan pada Januari 2016. Kemudian setelah itu, merealisasikan berbagai program tersebut.

“Semua digerakkan langsung oleh Presiden Joko Widodo, dari ‘Ayo Kerja’ dan kini menjadi ada ‘Percepatan Kerja’. Maka, semua rakor beres pada Januari dan semuanya dibikin terang benderang, ” tandasnya.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas