Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Menaker Ingin Akses Kerja bagi TKI Lebih Terbuka di Uni Eropa
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengharapkan kerja sama kemitraan ekonomi komprehensif dengan Uni Eropa yang sedang dirintis bisa dimanfaatk
Ditulis oleh : Biro Humas Kemnaker
TRIBUNNERS - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengharapkan kerja sama kemitraan ekonomi komprehensif dengan Uni Eropa yang sedang dirintis bisa dimanfaatkan untuk memberikan akses lapangan kerja bagi tenaga kerja Indonesia di Uni Eropa.
Meskipun kesepakatan CEPA lebih banyak meyoal kerja sama perdagangan, namun semua perjanjian perdagangan tak bisa lepas dari konsekuensi tenaga kerja.
Oleh karena itu perlu adanya upaya pembukaan akses yang lebih luas bagi tenaga kerja asal Indonesia ke Uni Eropa
"Namanya berjaga-jaga, kami hanya menitip pesan (Kemdag) untuk mempertimbangkan kepentingan kita agar TKI bisa punya mobilitas tinggi di Eropa, termasuk mengakses tenaga kerja di sana,“ kata Hanif seusai rapat kordinasi tingkat menteri pembahasan posisi Indonesia dalam Indonesia-EUCEPA di Jakarta, Jumat (11/3/2016).
Dalam Rakor tersebut hadir Menko Perekonomian, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Rini Soemarno dan pejabat Kementerian Perindustrian, BKPM, Kementerian Perdagangan, BPOM, Kementerian Keuangan, Kementerian LHK, Kementerian ESDM, Kementerian Pertanian dan lainnya.
Terkait upaya pembukaan akses kerja bagi TKI di Uni Eropa, Menaker Hanif mengatakan akan meminta kepada jajaran negosiasi pemerintah, untuk mencek kebenaran apakah ada akses pasar tenaga kerja terbuka di Eropa.
Selama ini kata Menaker, di Eropa ada kecenderungan akan merekruit tenaga kerja dari Eropa jika dibuka lowongan tenaga kerja.
Namun jika tidak tersedia sumber daya bagi tenaga kerjanya, maka akan diisi oleh orang-orang dari negara yang memiliki perjanjian dengan negara-negara Eropa.
"Saya inginnya tenaga kerja asal Indonesia bisa mengakses negara-negara Uni Eropa melalui kesepakatan CEPA sehingga mobilitas dan kesempatan kerja bagi tenaga kerja kita lebih luas lagi di sana," kata Hanif
Untuk itu, kata Hanif, yang terpenting adanya harmonisasi terhadap standar kompetensi melalui kesepakatan-kesepakatan terkait kompetensi tenaga kerja dengan tujuan orang Indonesia juga harus bisa mengakses pekerjaan di Uni Eropa.
"Karena selama ini kan dari beberapa negara, kita belum ada aksesnya. Makannya kita minta program yang secara teknis untuk melakukan pengecekan apa ada akses pasar tenaga kerja yang terbuka di sana," kata Hanif.
"Jadi ada tingkatannya. Intinya konsekuensi dari perjanjian perdagangan itu ya akses pasar tenaga kerja harus terbuka juga dong," ucap Hanif.
Menurut rencana, Presiden Joko Widodo direncanakan akan menandatangani scoping paper untuk IEU CEPA saat melakukan kunjungan ke Brussel, Belgia pada pekan pertama April nanti.