Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Negara Diminta Pulihkan Nama Baik Perancang Lambang Garuda Pancasila
Saat ini, Garuda Pancasila sebagai lambang negara Indonesia bisa kita jumpai di mana-mana. ketika memasuki kantor pemerintahan, gedung sekolah dan ber
Posisi Pontianak sebagai kesultanan independen, sangat mendukung posisi Sultan Hamid II, jika dia ingin menjadi daerah tersendiri di luar indonesia.
"Faktanya, Sultan Hamid II memilih bergabung dengan Indonesia, meskipun waktu itu dia juga ditawari bergabung Serawak,” tutur Turiman.
Fakta itu, membuktikan bahwa sikap dan sumbangsing Sultan Hamid II terhadap NKRI tak perlu diragukan lagi.
Oleh karenanya, Turiman menilai pelurusan sejarah terkait tokoh perancang lambang NKRI itu bersifat wajib, harus dilaksanakan.
Satu persoalan yang mengganjal, yakni tuduhan bahwa Sultan Hamid terlibat pemberontakan Westerling. Hal itu menurutnya perlu diluruskan, mengingat bukti-bukti atas tuduhan itu tidak meyakinkan, dan Turiman punya bukti kuat atas hal itu.
“Waktu pemberontakan Westerling meletus di Bandung, Sultan Hamid II sedang berada di Pontianak bersama Bung Hatta. Jadi bagaimana bisa dituduh terlibat Westerling,” kata Turiman.
Oleh karenanya, Turiman sangat mengapresiasi inisiatif Fraksi Partai NasDem yang menggelar seminar itu, guna meluruskan sejarah kebangsaan. Dia berharap, inisiatif itu tak berhenti pada Fraksi Partai NasDem, tapi akan ditindaklanjuti secara kelembagaan oleh DPR.