Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Warga Memotret untuk Konservasi
Fotografi sebagai bahasa visual terbukti telah berhasil menembus batas-batas literasi dan hambatan komunikasi antar manusia.
Ditulis oleh : Anastasia Joanita
TRIBUNNES - Fotografi sebagai bahasa visual terbukti telah berhasil menembus batas-batas literasi dan hambatan komunikasi antar manusia.
Program Panda CLICK! yang digagas WWF Indonesia Program Kalimantan Barat sejak tahun 2010 membuktikan bahwa masyarakat marjinal yang hidup jauh dari modernitas, dapat berbicara dengan fasih tentang alam, lingkungan keseharian dan sosial budaya melalui foto.
Foto-foto hasil karya masyarakat ini dipamerkan untuk masyarakat kota Yogyakarta di Galeri Kelas Pagi Yogyakarta, pada tanggal 30 April hingga 4 Mei 2016, dengan tema “Penguatan Masyarakat Melalui Fotografi”.
Pada pameran ini, foto-foto dari Bunut Hilir, Batang Lupar, Nanga Jelundung, Paloh, dan Batu Ampar di Kalimantan Barat, dan Sebangau di Kalimantan Tengah, ditampilkan dengan beragam topik.
Para perwakilan fotografer yang berlatar belakang beragam profesi, juga dihadirkan langsung ke Yogyakarta untuk berbagi pengalaman proses kreatif mereka.
Jimmy Syahirsyah, Technical Support Leader WWF Program Kalimantan Barat yang mengomandani Panda CLICK! sejak awal diinisiasi mengatakan, pameran ini bertujuan mengenalkan hasil karya foto-foto masyarakat di daerah konservasi kepada komunitas pencinta fotografi, kalangan akademisi dan masyarakat Yogyakarta pada umumnya.
“Diharapkan dari pameran ini bisa mengajak masyarakat Yogya lebih mengenal alam, budaya dan masyarakat di Kalimantan melalui foto-foto yang dipotret oleh warganya sendiri. Perkenalan ini juga penting bagi kami di Panda CLICK! untuk membuka pintu interaksi antara sesama komunitas dengan latar belakang budaya yang berbeda, untuk saling belajar dan mungkin ke depannya bisa berkolaborasi,” ujar Jimmy.
Direktur Akademik Kelas Pagi Yogyakarta, Bari Paramarta Islam menyambut baik kolaborasi dengan Panda CLICK! ini sebagai pertukaran budaya dengan medium fotografi.
“Kami di KPY membuka kelas fotografi gratis untuk masyarakat, apapun latar belakangnya dengan semangat bahwa fotografi bukan skill sulit dan hanya untuk kalangan elit. Semangat pemberdayaan masyarakat itu yang kami nilai dari Program Panda CLICK! ini sejalan dengan misi KPY. Ini kebanggaan bagi kami di KPY bisa berkolaborasi dengan tim Panda CLICK!, dan kesempatan juga untuk komunitas KPY dan warga Yogyakarta mengenal lingkungan alam, dan kehidupan sosial budaya Kalimantan melalui foto-foto karya masyarakat peserta Program Panda CLICK!,” ujar Bari.
Acara pembukaan pameran ini dimeriahkan juga dengan penampilan musik tradisional Sape oleh musisi Uyau Moris dan demo tradisional Tattoo Dayak Iban oleh Hendra Tattoo asli dari Kapuas Hulu.
Sementara itu selain di KPY, Panda CLICK! juga akan berdiskusi dengan mahasiswa dan kalangan akademisi di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada pada tanggal 2 Mei dengan Prof PM Laksono sebagai pembahas, dan di Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada tanggal 3 Mei dengan Mario Antonius Birowo, sebagai pembahas, dan diskusi terbuka untuk umum di Loop Station Jl. Trikora, pada 4 Mei pada pukul 15.00-17.00 WIB.