Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Plus Minus Tito Karnavian Jadi Kapolri
Tito merupakan calon terbaik dari sisi kualitas dan akademik di antara sembilan perwira tinggi (pati) bintang tiga Polri yang ada
Editor: Sanusi
Solusi atas kekurangan tersebut, perlu ada mentor yang mampu mengendalikan Tito agar pengambilan suatu keputusan mempertimbangkan banyak aspek dan hasilnya lebih berbobot
Sementara untuk tampilan wajahnya yang kerap tegang saat menghadapi kejadian luar biasa, perlu ada perubahan pada diri seorang Tito agar lebih rileks atau santai.
Hal ini penting untuk menenangkan masyarakat mengingat tampilan seorang Kapolri dalam menghadapi persoalan atau kejadian luar biasa menjadi contoh bagi masyarakat. Jika seorang Kapolri saja tegang dalam menghapi persoalan atau kejadian luar biasa, bagaimana dengan masyarakatnya?
Sejak awal, Tito Karnavian sudah diprediksi menjadi 'Kuda Hitam' dalam bursa calon Kapolri dan dipilih oleh Presiden Jokowi dengan sejumlah pertimbangan.
Tito memenuhi sejumlah aspek kriteria kualitatif calon Kapolri, di antaranya jenderal bintang tiga, berpengalaman di bidang reskrim dan pernah menjabat sebagai Kapolda di wilayah Tipe A.
Ia hanya terkendala pada rentang senioritas angkatan Akpol sampai lima tahun dengan delapan calon Kapolri lainnya mengingat dia lulusan Akpol 1987. Padahal, usianya tidak muda, yakni 51 tahun. Hanya saja ia sempat menempuh S-1 sebelum menempuh pendidikan di Akpol.
Prediksi sebelumnya, Kapolri pengganti Jenderal Badrodin Haiti adalah yang berlatar belajang reserse dan berada di luar sistem kelembagaan Polri. Dalam hal ini, hanya ada dua calon memenuhi kriteria tersebut, yakni Sekretaris Utama Lembagga Pertahanan Nasional (Sestama Lemhanas), Komjen Suhardi Alius, Akpol 1985 dan Kepala BNPT Tito Karnavia, Akpol 1987.
Namun, sosok Suhardi Alius sendiri punya catatan cacat secara politis oleh pihak internal dan eksternal Polri terkait penyelesaian kasus 'Obor Rakyat'. Dan Suhardi pun telah menyatakan menolak dicalonkan menjadi Kapolri dan sudah nyaman berada di Lemhanas.(abdul qodir)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.