Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Meskipun Menyandang Disabilitas Sigit Nyaman Pulang Kampung
Dilepas di Jakarta pada 2 Juni 2016, pukul 09.00 di bilangan Jalan MH Thamrin Sudirman, Jakarta, 19 disabilitas mulai menaiki bus dan mobil akses yang
Ditulis oleh : Ilma Sovri Yanti
TRIBUNNERS - Dilepas di Jakarta pada 2 Juni 2016, pukul 09.00 di bilangan Jalan MH Thamrin Sudirman, Jakarta, 19 disabilitas mulai menaiki bus dan mobil akses yang disiapkan panitia mudik gratis.
Kebahagiaan nampak jelas di wajah Sigit salah satu pengguna kursi roda yang menjadi peserta mudik. Karena baru kali ini merasakan mudik nyaman dan aman.
Biasanya untuk mudik para pengguna kursi roda harus menyiapkan uang lebih banyak, karena membutuhkan pendamping.
Setelah memakai transportasi publik, sesampai dilokasi harus menyiapkan kendaraan lagi. Kondisi kursi roda yang jauh dari badan juga memperberatketika butuh sesuatu, seperti ke kamar mandi atau ada keperluan lainnya. Maklum saja bagi mereka kursi roda adalah bagian tubuhnya.
Namun dengan adanya Mobil Akses Penyandang Disabilitas yang disediakan panitia, mereka tidak perlu khawatir.
Buktinya Sigit, selama 23 Jam perjalanan tidak lelah katanya. Karena dapat secara bergantian dengan teman teman penguna kursi roda lainnya menggunakan fasilitas Mobil Akses. Diantaranya mesin hidrolik yang ditambatkan di mobil untuk mereka naik dan turun secara mandiri.
Ditambah rest area sudah banyak yang akses, terutama ketika butuh ke kamar mandi. Secara bergantian mereka juga dapat rebahan, karena kalau tidak dilakukan akan menyebabkan kaki kaku bahkan nyeri sampai ke sekitar pusar, terutama kami yang paraplegia.
Sigit memprediksikan akan sampai dirumah jam 12 malam, namun kenyataannya baru sampai besoknya tepatnya jam 19.46 WIB pada 3 Juli.
Titik titik macet yang dilalui adalah Cikampek, Jatibarang, Slawi, Ketanggungan, Prupuk, Bumiayu, Ajibarang, Purwokerto, Kebumen.
Bahkan di Slawi mesin sampai dimatikan 1 jam lebih karena tidak ada tanda tanda pergerakan.
Sayangnya dalam mudik kali ini teman kami Priyo gagal karena sakit dibagian kaki kiri dan harus segera kontol. Dengan berat hati mobil akses harus kembali ke kediamannya di Pondok Bambu Jakarta Timur.
Dari total 6 juta Disabilitas ada 17,58% yang menggunakan alat bantu, salah satunya pengguna kursi roda.
Kementerian Sosial RI baru bisa memiliki 2 Mobil Akses tahun ini.
Berharap tahun depan ada banyak perusahaan swasta, kementerian/lembaga maupun BUMN yang mau bekerjasama memperbanyak Mobil Akses seperti ini. Karena masih banyak teman teman disabilitas yang belum bisa mudik dengan nyaman dan akses.
Bagi Sigit menjadi disabilitas adalah sesuatu yang berat, apalagi karena dulunya ia seorang yang normal.
Terakhir Sigit menyampaikan, "Orang-orang sering salah memahami gambar ikon orang berkursi roda di toilet, dianggap hanya untuk yang berkursi roda. Padahal itu menyatakan toilet untuk semua jenis disabilitas."
Mobil Akses Penyandang Disabilitas akan mengakhiri perjalananya di Yogya dan kembali menjemput para Disabilitas pada tanggal 10 Juli nanti.