Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Kasus Vaksin Palsu, Tragedi Memilukan yang Jadi Tantangan bagi BPOM

Kasus vaksin palsu sangat melukai hati rakyat, sangat terasa para orangtua yang menjadi korban akibat kelalaian dalam pengawasan peredaran vaksin ini

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kasus Vaksin Palsu, Tragedi Memilukan yang Jadi Tantangan bagi BPOM
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas puskesmas memberikan vaksin kepada bayi di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta, Senin (18/7/2016). Pemberian vaksin ulang ini digelar untuk anak-anak yang sebelumnya pernah diberikan vaksin palsu, dan vaksin uni akan diberikan secara bertahap. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Meninjau kandungannya yang berisi antibiotik, vaksin palsu ini diklaim bisa merugikan tubuh,

"Kalau kandungannya sebagian sedang kita periksa. Tapi untuk yang tuberculid dia menggunakan gentamicin yang dicampur dengan air.

Gentamicin itu antibiotik--ini vaksinnya yang untuk TBC yang menyebabkan fungsi tubuh tak berjalan dan merugikan," kata Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Narkotika, Psikotropika & Zat Adiktif, Drs. T., Bahdar Johan saat temu media di Jakarta, Kamis (23 Juni 2016) silam.

Karenanya, yang perlu diperhatikan pemberian vaksin haruslah dilakukan dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan syarat pemberian yang diatur dengan ketat.

Sebab jika vaksin tidak memenuhi syarat maka akan menyebabkan kegagalan vaksin.

Imunitas yang diharapkan tidak akan tercapai dan tentunya berdampak sangat luas, karena tujuan pemberian vaksinasi adalah menurunkan angka morbiditas, mortalitas dan kecacatan, serta bila mungkin didapatkan eradikasi suatu penyakit dari suatu daerah atau suatu negara, jelas Jafar.

Menurutnya, bahkan dengan vaksin asli saja, tujuan vaksinasi seringkali menjadi tidak tercapai.

Berita Rekomendasi

Bisa dibayangkan jika vaksin yang diberikan adalah vaksin palsu, tentu bukan saja tujuan vaksinasi tidak tercapai tetapi justru memunculkan dampak negatif yang tidak diharapkan.

"Vaksin palsu jelas akan sangat berbahaya jika diberikan pada anak. Bisa saja jika anak bahkan beresiko besar terkena infeksi akibat vaksin palsu ini. Bagaimana tidak, vaksin palsu tentu tidak dibuat dengan standar kesehatan dan prosedur yang sesuai, dan dikhawatirkan sama sekali tidak steril," pungkas Jafar.***

PENGIRIM: MEDIA ICMI

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas