Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Blog Tribunners

Mengenal Proses Pembentukan Si Monster Cuaca

Cuaca buruk merupakan suatu hal yang menakutkan bagi semua pihak, baik masyarakat biasa maupun dalam sektor transportasi terutama penerbangan dan pela

Penulis: Khoirul insan
zoom-in Mengenal Proses Pembentukan Si Monster Cuaca
NET
ILUSTRASI : Awan Cumulonimbus 

Awan Cumulonimbus sering terbentuk ketika siang hari yang panas. Karena pada siang hari suhu udara relatif tinggi, sehingga menghasilkan penguapan yang tinggi pula.

Penguapan tinggi inilah yang menjadi faktor utama terbentuknya awan cumulonimbus.

Selain itu, labilitas atmosfer dan tersedianya inti kondensasi awan juga sangat penting dalam pembentukan awan ini karena ketika atmosfer dalam keadaan labil maka uap air dapat terus naik sampai ketinggian tertentu.

Selanjutnya, uap air yang berjumlah sangat banyak ini akan mengalami kondensasi dan saling bertumbukan atau bergabung satu sama lain.

Proses tumbukan dan penggabungan ini terus berlangsung sehingga membentuk gumpalan-gumpalan awan yang besar dan tinggi.

Bahkan jika atmosfer dalam keadaan sangat labil, awan dapat tumbuh sampai batas tropopause atau ketinggian sekitar 15 km dari permukaan laut. Pada keadaan inilah awan Cb menjadi sangat ganas dan berbahaya.

Secara lebih rinci, proses pembentukan awan Cumulonimbus dapat dijelaskan dalam tiga fase pembentukan yaitu fase tumbuh, fase cumulus, fase matang, dan fase disipasi.

Berita Rekomendasi

Fase tumbuh merupakan fase awal pembentukan awan cumulonimbus.

Pada fase ini terdapat banyak uap air yang naik hasil dari penguapan oleh pemanasan sinar matahari.

Uap air yang banyak ini akan mengalami kondensasi dengan bantuan inti kondensasi yang terdapat pada atmosfer dan membentuk tetes-tetes awan.

Pada proses ini biasanya awan yang terbentuk mula-mula kecil berbentuk seperti bunga kol. Awan akan tumbuh terus selama gaya apung termal positif dan lama kelamaan akan menjadi awan cumulus congestus hingga menjadi awan towering cumulus atau awan cumulus yang menjulang tinggi hingga mencapai 9000 M.

Awan ini berisi butiran air pada lapisan dasar hingga ketinggian sekitar 5000 M dan berisi kristal es dan salju pada lapisan di atasnya hingga lapisan puncak.

Dalam awan cumulus congestus seringkali sudah terdapat proses elektrifikasi awan yang menjadi cikal bakal terbentuknya kilat dan guntur.

Fase yang selanjutnya yaitu fase matang. Pada fase ini, awan menjadi sangat bengis dan berbahaya dan ditandai dengan peristiwa hujan lebat, turbulensi kuat, kilat dan guntur, serta kemungkinan terjadi hujan es.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas