Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

PDIP Akan Laporkan Balik Pelapor Megawati Soekarnoputri ke Polisi

Bagi sahabat atau keluarga kami yang melaporkan saya juga berpesan bahwa kita semua masih keluarga dalam satu rahim ibu pertiwi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in PDIP Akan Laporkan Balik Pelapor Megawati Soekarnoputri ke Polisi
Tribunnews.com
Presiden RI ke 5, Megawati Soekarnoputri 

Oleh: Arteria Dahlan
Ketua Badan Bantuan Hukum dan Advokasi DPP PDI Perjuangan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada prinsipnya saya menghormati upaya hukum yang dilakukan oleh LSM Aliansi Anak Bangsa melaporkan Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri. Silahkan saja itu hak mereka dan jalannya sudah tepat yakni menempuh jalur hukum yang merupakan bagian dari peradaban kemanusiaan.

Kami siap dan sangat siap untuk menghadapi laporan. Saat ini tim hukum sudah bekerja untuk mengkaji, mencermati permasalahan serta tidak menutup kemungkinan untuk melaporkan balik pelapor serta melakukan upaya-upaya hukum lainnya sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Baca: Megawati Tidak Menyebut Agama Tertentu, Lalu Mengapa Baharuzaman Lapor ke Polisi?

Saya sangat menyanyangkan di tengah upaya semua elemen bangsa bersama pemerintah yang saat ini sedang bahu-membahu merekat kembali persatuan dan nilai-nilai kebangsaan terjadi kejadian seperti ini.

Pidato Ibu Megawati hendaklah kita semua menbuka mata lebar-lebar bahwa pidato Ibu Mega mungkin tidak populer kedengarannya tapi saya yakin kita semua tersadarkan akan pentingnya bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Dengan pengalaman kesejarahan yang panjang yang dimiliki Bu Mega tentunya kita disadarkan bahwa Indonesia ini adalah suatu anugrah yang begitu lengkap dan paripurna yang diberikan kepada kita semua oleh Allah SWT (Tuhan YME).

Bayangkan, dengan sebaran penduduk di 17 ribu lebih pulau yang tidak merata, dengan lebih dari 700 suku bangsa dan bahasa serta dengan berbagai keimananan dan kepercayaan yang diyakini oleh mereka kita selama ini dapat tumbuh sebagai suatu negara bangsa yang menjadi contoh bagi banyak negara di belahan dunia.

Berita Rekomendasi

Tentunya keadaan seperti itu tidak terjadi dalam proses 1 hari melainkan melalui suatu proses ketatanegaraan, konsolidasi kebangsaan yang begitu hebat, begitu terhormat, begitu bermartabat sehingga Ibu Mega tentunya tidak rela bangsa ini dapat dengan mudahnya terpecah belah seperti keadaan sekarang ini.

Pidato Ibu Mega adalah bentuk rasa cinta mendalam pada bangsa dan kepada NKRI khususnya kepada kita semua. Pidato tersebut melalui hasil perenungan yang mendalam, hasil kontemplasi sebagai bentuk keprihatinan setelah melihat rakyat yang pernah dipimpinnya menjadi tidak rukun, menjadi tidak bersaudara, menjadi terpecah belah.

Pidato tersebut memiliki memuat komitmen yang kuat yang mengajak kita menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan kebhinekaan dengan sehebat-hebatnya, dengan menjadikan keempat pilar trsebut sebagai satu hembusan nafas dalam gerak langkah kehidupan kita semua.

Pidato tersebut mengingatkan kita bahwa mengelola bangsa harus berani untuk tidak populer tapi wajib untuk konsisten, tertib, disiplin dan berani. Pidato tersebut memberi pesan bagi kita semua bahwa politik itu adalah sebuah kehormatan, berpolitik haruslah dengan martabat dan berpolitik itu membangun peradaban sekaligus menjadi solusi kebangsaan.

Pidato tersebut membuktikan bahwa ibu Megawati merupakan memimpin tangguh sekaligus istiqomah, dengan penuh ikhlas mengambil peran dan posisi tidak populer dan bahkan saat ini dilaporkan ke Kepolisian semata-mata hanya untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya persatuan dan kesatuan, akan pentingnya mempertahankan NKRI dengan penuh kebhinekaan.

Hal tersebut semakin meyakinkan kita semua bagaimana konsistensi ibu Mega dalam memperjuangkan dan membangun rumah besar kebangsaan sebagai wadah sebagai rumah bagi kaum nasionalis, agama dan minoritas untuk berkumpul bersama.

Pidato tersebut kuat muatan semangat persatuan, spirit membangun keberagaman dalam satu tujuan serta memastikan tidak pernah tidak boleh ada alasan apapun yang dapat menjustifikasi Indonesia terpecah belah.

Dari paparan saya jelas bahwa sama sekali tidak ada delik penodaan agama apalagi penistaan dalam pidato tersebut niat menista saja tidak ada. Saya mohon aparat penegak hukum dapat jeli untuk mencermati hal tersebut sehingga menghasilkan penegakan hukum yang adil dan berkepastian.

Bagi sahabat atau keluarga kami yang melaporkan saya juga berpesan bahwa kita semua masih keluarga dalam satu rahim ibu pertiwi. Hendaknya itu juga dijadikan pertimbangan terlebih dengan melihat kondisi objektif negara saat ini.

Saya adalah salah satu legislator yang dihasilkan dari proses kebhinekaan bagaimana orang Sumatera Barat dengan ritual keislamaman yang begitu ketat dan taat dicalonkan melalui PDI Perjuangan, ditugaskan dan akhirnya terpilih di Jawa Timur itu semua tidak mungkin terjadi kalau tidak dengan konsistensi Ibu Megawati dalam berpolitik yang membangun peradaban dengan semangat merajut kebhinekaan. Rumah kebangsaaan ini benar-benar hadir, setidaknya di partai kami.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas