Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners

Tribunners / Citizen Journalism

Di Hadapan Kepala Negara Peserta KTT IORA, Presiden Jokowi Ingatkan Pesan Pendiri Republik Indonesia

Presiden Joko Widodo mengingatkan apa yang disampaikan oleh pendiri Republik Indonesia, Presiden Sukarno, lebih dari setengah abad yang lalu.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Di Hadapan Kepala Negara Peserta KTT IORA, Presiden Jokowi Ingatkan Pesan Pendiri Republik Indonesia
Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
KTT IORA 

TRIBUNNERS - Semua negara tentu akan memperjuangkan kepentingan negaranya masing-masing.

Namun, Presiden Joko Widodo mengingatkan apa yang disampaikan oleh pendiri Republik Indonesia, Presiden Sukarno, lebih dari setengah abad yang lalu.

Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan pada pembukaan perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asosiasi Negara Lingkar Samudra Hindia (Indian Ocean Rim Association/IORA) 2017 di Jakarta Convention Center, Selasa 7 Maret 2017.

"Beliau katakan, Internasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak berakar dalam bumi nasionalisme. Sebaliknya nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman sari internasionalisme," ujar Presiden.

Tapi saat ini teknologi menyebabkan globalisasi menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindarkan.

"Dan justru karena globalisasi sudah tidak terelakkan lagi, kita menjadi semakin membutuhkan. Kita butuh internasionalisme, untuk menciptakan solusi-solusi atas hambatan, atas tantangan yang timbul akibat globalisasi," kata Presiden.

Namun, Presiden Jokowi mengingatkan sebagaimana yang diuraikan Presiden Sukarno bahwa internasionalisme bangsa Indonesia, harus berakar pada bumi nasionalisme, yakni nasionalisme yang sehat, yang bijaksana, yang menyampaikan kebenaran, menceritakan apa adanya kepada masyarakat kita masing-masing.

"Sebuah nasionalisme yang tulus yang berani melakukan yang terbaik untuk bangsa kita di jangka yang panjang, di jangka masa depan, bukan yang memancing atau terpancing emosi sesaat," tutur Presiden.

BERITA TERKAIT

Di awal sambutannya, Presiden menyampaikan ucapan selamat datang kepada para peserta KTT IORA.

"KTT ini, yang menandai dua dekade keberadaan IORA, terselenggara pada saat yang kritis bagi perekonomian dunia dan bahkan bagi umat manusia," ucap Presiden.

Presiden mengingatkan bahwa saat ini dunia berada di tengah-tengah sebuah revolusi global. Pertama, sebuah revolusi teknologi yang tanpa belas kasihan telah mem-penetrasi, dan melakukan perubahan ke depan.

Kedua, sebuah revolusi politik yang berpotensi menandai permulaan sebuah era populisme. "Dan di saat yang kedua revolusi ini menyatu itu seperti dua cairan yang eksplosif, yang mengalir bertabrakan," ujar Presiden.

Indonesia percaya bahwa kawasan Samudra Hindia memiliki potensi untuk menjadi sebuah kekuatan baru dunia.

"Kami percaya bahwa saat ini Samudra Hindia di ambang suatu keperkasaan dengan perkembangan masyarakat-masyarakat besar dan ekonomi-ekonomi yang semakin berperan di Afrika Timur, Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, dan di Australia," ujarnya.

Meski demikian, diakui bahwa untuk mewujudkan harapan tersebut bukanlah suatu pekerjaan ringan. Samudra Hindia sebagai sebuah kawasan yang menyimpan kekayaan alam dan sumber daya, juga masih menyimpan permasalahan terkait dengan kemiskinan.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas