Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Pondok Modern Tazakka Gelar Tasyakuran HUT TNI
KH. Anizar Masyhadi dalam sambutannya sebagai tuan rumah menekankan pentingnya persatuan dan kebersamaan.
Editor: Husein Sanusi
Kiai alumnus Al-Azhar Kairo dan UGM itu juga menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat majemuk dari sisi etnis, suku, bahasa dan adat-istiadat.
"Ada 300 lebih etnik, 1300 lebih suku bangsa, dan lebih dari 700 bahasa daerah, dan kita selama ini sukses mengelola kemajemukan itu, dunia mengakui dan ingin belajar dari kita" paparnya.
"Jadi, kita ini ibarat imam-nya dunia dari sisi keragaman dan persatuan dan kesatuan bangsa, maka kita tahan kita jaga jangan sampai batal, nanti makmumnya bingung dan bubar" imbuhnya yang disambut tepuk tangan hadirin.
Kuatnya persatuan dan kesatuan bangsa, menurut Pengasuh Tazakka itu, karena adanya Islam yang mengakar di bumi nusantara ini. Jadi, Islam telah mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa kita sadari, dan tanpa kita harus menjadi negara Islam.
Ia menegaskan bahwa jika ingin melihat contoh Islam yang rahmatan lil alamin, datanglah ke Indonesia. Ibaratnya, maqom kita dalam hal toleransi dan kerukunan umat dengan umat Islam sebagai mayoritas yang mengayomi adalah maqom guru, maka tidak perlu sok-sokan mengajari kita dalam masalah toleransi ini.
"Maka, nasionalisme itu bagi umat Islam sudah selesai dan itu menjadi bagian tak terpisahkan dari keimanan dan keberagaman mereka. Islam dan nasionalisme itu satu tarikan nafas, maka jangan ada lagi yang mempertentangkan Islam dan nasionalisme karena itu pembodohan" katanya.
Di akhir sambutannya beliau menekankan Indonesia seperti apa yang akan kita wariskan kepada generasi mendatang.
"Kita harus mewariskan kepada anak cucu Indonesia yang maju, kuat, bermartabat dan unggul" pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Batang, H. Wihaji, S Ag, M.Pd menyambut baik gagasan tasyakuran HUT TNI yang diinisiasi Tazakka.
"Saya melihat ini tradisi baru yang sangat bagus, kompak dan sinergi masyarakat dengan TNI, dan saya pandang Tazakka mampu melakukan kerja-kerja besar menyatukan umat dan bangsa ini, selamat kepada Tazakka" ujarnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga Indonesia dari ancaman ideologi yang akan merongrongnya.
Menurutnya, menjadi tantangan para tokoh agama, ulama dan pemimpin untuk terus menerus memberi pencerahan hingga ke lapisan masyarakat paling bawah. Sebagai Kepala Daerah, ia meminta untuk didampingi ulama dalam membangun Kabupaten Batang.
Bupati Batang juga menegaskan bahwa Batang harus maju dan dikelola dengan baik. Ia menambahkan bahwa di Dukuh Cepoko, Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar akan dibangun kampus Universitas Diponegoro yang berpusat di Semarang.
"Bandar ini ke depan kita proyeksikan menjadi kawasan pendidikan yang maju dan bertaraf nasional maupun internasional" katanya.