Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Petani Subang Jaya Panen Raya di Masa Panceklik

Para petani di desa Salam Jaya, Subang panen raya, dikala musim panceklik melanda. Tujuannya untuk menyediakan beras guna memenuhi konsumsi masyarakat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para petani di desa Salam Jaya, Subang panen raya, dikala musim panceklik melanda. Tujuannya untuk menyediakan beras guna memenuhi konsumsi masyarakat.

"Pasokan beras saat ini cukup dan sekaligus mampu menjaga harga beras stabil," ujar Ketua Tim Upaya Khusus Swasembada Padi Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) Jawa Barat, Kepala Badan Karantina Pertanian, Banun Harpin, Kamis (21/12/2017).

Banun mengajak mengajak petani yang belum gunakan varietas padi Inpari 30, yang merupakan varietas padi unggul untuk memulainya di musim tanam depan.

“Saya mengajak bapak ibu petani disini untuk menjadi penangkar benih unggul Inpari 30, selain benih pendampingan juga akan kami siapkan," ajaknya.

Baca: PDIP: 22 Desember Hari Perjuangan Perempuan Indonesia

Sementara itu Ketua Gapoktan Kinang mengatakan, saat ini para petani di desa Pabuaran tengah menjalani proses penanaman di lahan seluas 200 HA dimana akan dipanen 10 hari kedepan.

Di desa Pringkasap, padi ditanam di lahan seluas 150 HA, dan akan dipanen 14 hari kedepan.

Berita Rekomendasi

Sementara petani di lokasi desa Salam Jaya dengan luas 250 HA, akan memanen padi dalam kurun waktu 7 hari kedepan.

“Petani disini umumnya masih gunakan varietas Mekongga dan Ciherang dengan tingkat produktivitas yang masih 4.5 ton/HA, masih rendah dibanding dengan Inpari 30 yang mencapai 7.2 ton/HA," jelasnya.

Banun menjelaskan data luas tanam di Kabupaten Subang selama kurun waktu 3 tahun ini terus meningkat, 164.000 HAtahun 2015, 179.004 HA tahun 2016, dan 199.508 HA di tahun 2017.

Baca: Keluarga Khawatirkan Biaya Operasi Irma yang Tak Sengaja Menelan Jarum Pentul

Hal ini berakibat pada naiknya jumlah produksi panen padi di kabupaten, yaitu, 1.154 juta ton tahun tahun 2015, 1.269 juta ton tahun 2016 dan menjadi 1.3 juta ton di tahun 2017.

Bersama dengan seluruh petani dan tim Upsus Propinsi Jabar bahu membahu membantu upaya swasembada padi dengan 5 langkah strategis yakni :

1. Menjaga dan memelihara golongan air untuk antisipasi anomali iklim.

2. Bersama lakukan gerakan tanam serempak untuk memutus siklus organisme pengganggu tumbuhan.

3. Melakukan pendampingan kepada petani untuk mengamankan panen agar terlindung dari hama

4. Membangun damp-damp area membantu petani.

5. Strategi yang terus digencarkan adalah menerjunkan teknologi pertanian turun ke sawah sehingga maksimal produksi dapat maksimal dan dapat turut mengirim ke daerah lain bahkan ekspor.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas