Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Sastrawan Malaysia Sambut Positif Lahirnya Angkatan Puisi Esai
Mereka yang menentang dan membuat petisi anti puisi esai, menurut Rem seharusnya senang ada orang yang berinisiatif dan berhasil mencipta genre baru.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNERS - Perdebatan puisi esai di Indonesia begitu seru, bahkan sampai ke Malaysia.
Dr. Rem Dambul, ilmuwan Malaysia yang juga menulis puisi sangat positif dengan lahirnya genre baru sastra asal Indonesia: puisi esai.
Mereka yang menentang dan membuat petisi anti puisi esai, menurut Rem seharusnya senang ada orang yang berinisiatif dan berhasil mencipta genre baru.
Baca: Jokowi Kirim Tiga Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia ke DPR Pengganti Perry Warjiyo
Dalam bahasa khas Malaysia, Prof Rem memberi contoh ice cream durian. “Misalnya, bila es krim durian diperkenal sekitar 80an — maka ia dianggap resepi baru. Walaupun durian dan es krim secara terpisah sudah dikenal sejak lama. Namun ketika dikombinasikan, jadilah barang baru," katanya.
Prof Rem membandingkan Denny JA dengan Kolonel Sanders yang membuat Kentucky Fried Chicken.
"Misalnya. Sebelum Colonel Sanders menciptakan resep KFC, sudah ratus ribu manusia lain mencoba ayam goreng berempah di Kentucky, di Amerika dan malah seluruh dunia. Tetapi Colonel Sanders yang berhak membuat klaim sebagai pelopor kerana dia membuatnya secara “sistematis, berstruktur dan masif."
Oleh karena itulah,Prof Rem mengajak sastrawan Indonesia positif menyambut genre baru puisi esai.*