Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Bencana Longsor dan Banjir Terjang Beberapa Wilayah di Indonesia
Masyarakat dihimbau untuk waspada dan mengenali kondisi lingkungan sekitar. Curah hujan tinggi dan berdurasi lama dapat memicu banjir dan longsor.
Editor: Malvyandie Haryadi
Sejumlah Bencana Longsor dan Banjir Terjang Beberapa Wilayah di Indonesia
TRIBUNNERS - Sejumlah insiden yang berujung pada bencana terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa longsor dan banjir telah mengakibatkan korban meninggal dunia, luka-luka, mengungsi dan kerusakan rumah dan infrastruktur.
BNPB terus melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan monitoring bencana yang terjadi di beberapa wilayah tersebut.
Banjir terjadi di Desa Sukanagara, Padaherang, Pangandaran, Jawa Barat sejak Jumat (23/2) pagi. Ketinggian banjir hingga 2,8 meter di beberapa titik yang mengakibatkan 32 unit rumah terendam. Banjir menyebabkan 32 KK (94 jiwa) mengungsi.
Di samping itu banjir juga terjadi di Desa Tarisi dan Cikaronjo, Kecamatan Wanareja, Cilacap, Jawa Tengah. BPBD setempat telah melakukan upaya darurat, salah satunya bantuan logistik pada 628 KK (1.634 jiwa) yang terdampak banjir.
Sekitar 477 rumah terendam di wilayah tersebut. Banjir dipicu oleh intensitas tinggi hingga ketinggian air termonitor pada pukul 14.00 waktu setempat pada Jumat (23/2).
Wilayah lain yang terdampak banjir yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi yaitu Desa Bojong Koneng di Kabupaten Bogor dan Kelurahan Cibadak, Kota Bandung.
Wilayah ini terdampak pada Kamis lalu (22/2) dan telah mendapatkan penanganan darurat dari BPBD setempat. Tidak ada korban meninggal akibat insiden ini namun sejumlah rumah terendam.
Sementara itu longsor terjadi di beberapa titik di Jawa Tengah. BNPB mengkategorikan longsor sebagai bencana hidrometeorologi yang paling mematikan.
Sejumlah longsor dipicu oleh intensitas hujan yang sangat tinggi. Longsor terjadi di Kabupaten Purbalingga dan Brebes, dimana terdapat dua titik longsor di Kabupaten Brebes, yaitu Desa Rajawetan dan Desa Pasir Panjang.
Longsor di Purbalingga telah mengakibatkan 4 orang meninggal dunia, 5 luka ringan dan 1 luka berat pada 22/2/2018. Di sisi lain, longsor di Desa Pasir Panjang, Brebes, mengakibatkan kerugian dan kerusakan yang lebih besar.
Hingga kini (24/2) 9 orang meninggal dunia dimana 2 korban belum berhasil diidentifikasi, dan 13 masih dinyatakan hilang. BPBD Kabupaten Brebes telah mendirikan pos komando (posko) di rumah warga terdekat lokasi bencana.
Merespon bencana longsor Brebes, Kepala BNPB Willem Rampangilei meninjau lokasi bencana dan memberikan arahan penanganan darurat.