Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Disabilitas Tak Menjadi Penghalang Untuk Berprestasi

Keterbatasan fisik nyatanya tidak menghambat dan membatasi seseorang untuk terus berkarya dan berprestasi. Mereka para penyandang disabilitas juga ma

zoom-in Disabilitas Tak Menjadi Penghalang Untuk Berprestasi
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah atlet National Paralympic Comitee Indonesia (NPCI) Jabar peraih medali Peparnas XV/2016 melakukan unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (5/7/2018). Para atlet disabilitas berprestasi itu meminta kepada Presiden, Menpora, dan Gubernur Jabar untuk dapat memperjuangkan mereka ikut serta dalam ajang Asia Paralympic. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Ditulis oleh: Riza Fatmawati (Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi/ Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keterbatasan fisik nyatanya tidak menghambat dan membatasi seseorang  untuk terus berkarya dan berprestasi. Mereka para penyandang disabilitas juga mampu bersaing dalam segi prestasi.

Penyandang disabilitas bisa diartikan terlahir dalam keadaan kurang sempurna dalam bentuk fisik, mental  dan emosi, yang mengalami kesusahan dalam menjalani rutinitas sehari-hari.

Baca: Dituding meniru fitur Snapchat, Instagram justru lebih Unggul

Ada beberapa faktor yang bisa terjadi pada penyandang disabilitas, menghilangnya anggota tubuh dan menurunnya fungsi kegunaan pada anggota tubuh.

Tetapi mereka tidak berhenti di satu tempat, hanya karena mempunyai julukan disabilitas. Mereka membuktikan dengan prestasi yang diraihnya di kanca nasional maupun internasional. Lalu bagaimana dengan muda mudi kita yang sehat fisik maupun mental ? Sudahkah menambah prestasimu ?

Dibalik prestasi yang menjulang tinggi, tidak terlepas dari adanya dukungan  orang-orang terdekat yang  sangat membantu mereka dalam menghadapi semuanya, baik dalam menjalankan rutinitas sehari-hari mapun dalam berlatih untuk mencapai prestasi.

Semisal orang tua, kerabat dekat, sahabat dan lingkungan juga turut membantu dalam mengambil peran dalam mendukung mereka. Karena lingkungan juga berperan sekali dalam turut andil mengawasi penyandang disabilitas, seperti rumah singgah yang khusus untuk mereka penyandang disabilitas, karena disana mereka  dapat menyalurkan bakat sesuai dengan kelebihan mereka.

Baca: PDIP Belum Mau Umumkan Cawapres Jokowi, Ini Sebabnya

Berita Rekomendasi

Dukungan yang membangun juga sangat penting bagi mereka, seperti memotivasi  untuk terus bersemangat, pantang menyerah dan terus mencoba sampai berhasil. Karena sejatinya usaha tidak menghianati hasil, dan sebuah proses menjadi pengalaman yang terbaik dalam suatu kehidupan.

Dan dibuktikan prestasi yang diraih oleh penyandang disabilitas di Indonesia, sudah meningkat dari tahun ke tahun.

Prestasi membeludak, penyandang disabilitas juga menjadi motivator untuk manusia yang sehat secara fisik maupun mental. Karena identitas diri sendiri menjadikan kebanggan untuk memotivasi mereka agar terus maju.

Para penderita tunarungu misalnya, mereka mampu menari dengan gemulai, kompak dan teratur. Melalui latihan rutin secara khusus, dengan bimbingan dari mentor yang sangat "telaten" saat membimbing mereka dan tidak lupa memberikan motivasi untuk membangun mental mereka.

Dengan keterbatasan pendengaran mereka mampu menyamakan gerakan dengan  penglihatannya, mereka bisa  dengan apik dalam menampilkan sebuah pertujukan dikanca perlomba an maupun di kanca pertunjukan. Mereka sering menerima penghargaan dalam perlombaan tingkat nasional dan internasional, termasuk saat bersaing dengan manusia normal.

Baca: Awas yang Diet Jangan Mendekati Kerupuk, Jahat Lo Bagi Tubuh

Sementara para penyandang tunanetra lebih memilih dunia musik sebagai sarana berprestasi. Mereka lihai dalam memainkan alat musik, sebagai hafidz muda, bahkan sebagian mereka juga turun didalam bidang tarik suara (penyanyi),.

Seperti Michael yang memiliki ketepatan sensoris terhadap struktur tuts piano dan mendengar nada dengan sempurna, yang membuatnya mampu bermain piano tanpa penglihatan.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas