Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Bukalah Kotak Pandoramu, Ratna?

Tercampakkan! Demikianlah nasib Ratna Sarumpaet (70) setelah mengaku berbohong tentang penganiayaan yang dialaminya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Bukalah Kotak Pandoramu, Ratna?
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ratna Sarumpaet Resmi Ditahan Jumat 5 Oktober 2018 

Semua berbohong. Jokowi berbohong, Prabowo berbohong. Akhirnya semua orang tidak percaya kebenaran demokrasi, sehingga yang muncul dalam peristiwa demokrasi adalah beradu kuat, bukan beradu benar atau salah.

Budiman menjelaskan, ada dua skenario yang bisa diciptakan dalam kondisi ini.

Pertama, jika kebohongan itu tidak ketahuan, semua orang akan marah kepada pemerintah karena Ratna Sarumpaet, seorang ibu, dipukuli oleh sekelompok anak muda, dan cerita ini menjadi heroik karena Prabowo membela Ratna.

Kedua, jika ketahuan maka Ratna mengakui kesalahannya dan kembali memanfaatkan emosi publik. Pada akhirnya skenario kedua ini juga tetap akan membawa keuntungan bagi kubu Prabowo. Sebab, kalau orang tidak percaya pada seseorang, maka dia juga tidak akan percaya kepada lawan orang itu.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, juga berpendapat, teknik propaganda “Firehose of The Falsehoods” ini berciri khas melakukan kebohongan-kebohongan nyata (obvious lies) guna membangun ketakutan publik dengan tujuan mendapatkan keuntungan posisi politik sekaligus menjatuhkan posisi politik lawannya.

Hal ini dilakukan secara terus-menerus atau repetitive action.

Arsul menduga Prabowo-Sandi menggunakan teknik tersebut. Sebab, tim Prabowo-Sandi bukan kali ini saja membuat kebohongan yang menghebohkan.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, kebohongan dilakukan dalam isu pembakaran mobil Neno Warisman yang disebarnya secara sengaja dan terus-menerus oleh tim Prabowo-Sandi. Padahal kemudian diketahui mobil tersebut terbakar akibat korsleting.

Adapun teori persekongkolan atau teori konspirasi (conspiracy theory) adalah teori-teori yang berusaha menjelaskan bahwa penyebab tertinggi dari satu atau serangkaian peristiwa (pada umumnya peristiwa politik, sosial, atau sejarah) adalah suatu rahasia, dan sering kali memperdaya, direncanakan diam-diam oleh sekelompok rahasia orang-orang atau organisasi yang sangat berkuasa atau berpengaruh.

Bagaimana bila teori konspirasi dan “Firehose of The Falsehoods” dalam kasus Ratna Sarumpaet itu terbukti? Tentunya kubu Prabowo akan terancam secara hukum dan politik.

Tapi apa pun yang akan terjadi, langkahmu membuka kotak Pandora mungkin akan sedikit meringankan beban psikologismu, Ratna!

Karyudi Sutajah Putra: Pegiat Media, Tinggal di Jakarta.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas