Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Apa Persamaan Singapura dan Lombok? Ini Penjelasan Letjen Doni
Atas arahan presiden SBY, Octavian bertanya ke Kolonel Doni apa masih punya stock bibit pohon trembesi.
Editor: Hasanudin Aco
“Kami sekarang memetakan jenis-jenis pohon yang bisa ditanam di pantai. Karena konstruksi manusia ada batas waktunya,” kata Doni, saat perayaan HUT BNPB ke-11, di Pusdiklat BNPB, Sentul, Bogor Februari 2019.
Tak ada waktu menunggu. Penyelamatan lingkungan detik ini juga wajib terlaksana. Suara Letjen Doni serta nama nama lainnya yang gigih menjaga penjaga alam wajib kita gemakan. Tak boleh tertelan oleh hiruk pikuk urusan lainnya.
Kuncinya ada pada kesadaran akan pencegahan secara saksama yang sepatutnya dimulai dalam tempo yang sesingkat singkatnya sejak hari ini. Johann Wolfgang von Goethe penulis dan penyair dari Jerman kelahiran 1749 mengatakan Was heute nicht geschieht, ist morgen nicht getan. (apa yang tidak dimulai hari ini tidak akan pernah selesai esok)
Tentunya dimulai dengan perilaku: jaga alam dan alam menjaga kita. Maka dengan demikian bencana banjir bandang, misalnya, bisa reduksi, korban minimal, pundi pundi negara dan uang rakyat menjadi berfaedah untuk urusan yang lain.
Alam yang baik, terjaga, terawat adalah paru paru bumi yang sehat. Juga merupakan lambang dari peradaban atas perilaku manusianya. Sekiranya hutan gundul, sungai tercemar, apakah kita masih bisa menganggap diri kita bangsa yang beradab?
Salam hebat dan tangguh dari Lombok.
Egy Massadiah, Magister Komunikasi Paramadina University dan Pegiat Teater