Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Pulang Kampung Menengok Pohon

Awal April 2019, jenderal berbintang tiga ini melaksanakan tugas kunjungan kerja ke Ambon dalam kapasitasnya sebagai Kepala BNPB.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pulang Kampung Menengok Pohon
Ist/Tribunnews.com
Doni sedang mendoakan pohon alpukat segera berbuah. 

"Jaga batalyon ini, biarkan tetap hijau," pesan Doni kepada Letkol Pantouw Akmil lulusan 2000 yang menjabat sebagai komandan batalyon.

Pantouw tersenyum dan hampir terpingkal saat Doni memintanya menceritakan kembali pengalamannya menanam pohon di Kariango Sul Sel 2007 silam.

Menurut Pantouw, kala itu, ia dan rekan rekannya mendapat tugas dari Kolonel Doni untuk mengambil kotoran sapi langsung dari kandang.

"Bayangkan aja kami kadang kena sembur kotoran sapi yang masih segar, " kenang Pantouw seraya manambahkan untuk mengambil kotoran sapi Doni tidak hanya memberi perintah namun ikut terjun langsung mengangkut sekaligus merasakan aroma kotoran sapi di kandangnya.

Kotoran itu kemudian mereka keringkan untuk menyuburkan pohon pohon yang ditanam sekitar bandara Hasanuddin Makassar.

Kepada para perajurit yang menemani pagi itu Doni menyemburkan semangat.

"Beruntung kalian bertugas di tempat seperti ini. Jangan berkecil hati jauh dari kota. Makin sering Anda dapat masalah makin matang

Berita Rekomendasi

Anda menyelesaikan masalah. Pengalaman terbaik adalah mampu menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat," pesan Doni.

Masih di sekitar Batalyon, tiba tiba langkah Doni terhenti. Ada tujuh titik bekas tebangan pohon menyita perhatian suami dari Santi Ariviani ini.

Doni meminta staf batalyon untuk mencari tahu siapa yang menebang pohon dan apa maksudnya. Tak hanya itu, ayah tiga anak ini juga segera memerintahkan mengambil bibit pohon pengganti dengan tinggi minimal 1,5 meter untuk ditanam kembali.

"Rumusnya kalau anda tebang 10, anda harus tanam 100 pohon, dengan asumsi yang bisa tumbuh hanya sekitar 20 sampai 30 pohon, " pesan Doni.

Sebelum meninggalkan batalyon, yang tak kalah serunya, Doni menghampiri sebuah pohon alpukat yang berdaun rimbun. Mirip gerakan "dukun" Doni seakan akan mengajak sang ranting dan daun berbincang.

"Dulu pohon ini gak pernah berbuah, setelah saya datangi dan ngobrol, eh gak berapa lama kemudian ternyata berbuah," kisah Doni.

Pelari Tangguh dan Plastik

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas