Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Drama Penggerebekan PSK di Kota Padang
Bisa juga Andre dijerat dengan Undang-Undang (UU) No 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Editor: Hasanudin Aco
Politisi dan pegawai tinggi adalah caluk (terasi) yang rapi. Kongres-kongres dan konferensi partai tak akan pernah berjalan tanpa PSK.
PSK tak pernah bisa bilang ‘tidak’, lantaran kelaparan yang menakutkan, kemiskinan yang mengekang, dan telah lama sia-sia mencari kerja.
Ijazah sekolah tiada guna.
Kini, saatnya PSK-PSK Kota Padang bahkan seluruh Indonesia bersatu. Lawanlah mereka yang telah mempermalukan kalian.
Bila tidak dengan melaporkan mereka ke polisi, ya menggelar aksi demonstrasi, atau kalian bisa mogok "kerja". Jangan mau melayani para pria hidung belang. Dalam sehari saja, mereka akan kelimpungan.
Kalian, yang selalu dicibir para moralis, diludahi kaum hipokrit seperti Andre Rosiade, sudah saatnya bangkit supaya tidak hanya diperhitungkan pada saat pemilu saja.
Lihatlah, kalian punya andil dalam terpilihnya Andre Rosiade di Daerah Pemilihan Sumbar I yang meliputi di antaranya Kota Padang dan Kabupaten Dharmasraya.
Andre beroleh 133.994 suara dan lolos sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024. Dharmasraya adalah penyumbang suara terbesar kedua bagi Andre, yakni 20.862 suara.
Penyumbang suara terbesar pertama Andre adalah Kota Padang, dengan 70.579 suara.
Sejatinya, apa yang kau cari Andte? Pragmatisme politik seperti popularitas dan elektabilitas (maklum pernah disebut sebagai calon gubernur Sumbar dalam Pilkada 2020), atau misi suci menegakkan amar ma'ruf nahi munkar dengan memberantas pelacuran yang sudah ada sejak 4.000 tahun silam.
Tujuan baik, bila cara mencapaimya dilakukan dengan kurang baik, hasilnya bisa kurang baik pula.
Andre kini menjadi pahlawan kesiangan.
* Karyudi Sutajah Putra: Pegiat Media, Tinggal di Jakarta.