Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Ajudan Doni Monardo Mencari Dokter Tugas
Topik “Dokter Tugas” menjadi pemicu senyum bahkan membuat sebagian penghuni Graha BNPB, di Jalan Pramuka, Jakarta Timur terpingkal.
Editor: Hasanudin Aco
“Kalau Dokter Agung ada dimana?”
Ia pun mendapat jawaban, “Dokter Agung sedang bertugas.”
Tanpa banyak tanya-jawab, Sersan Gagan yang pernah bertugas di Korps Paspampres turun satu lantai, ke lantai 14. Di situ berkantor Tim Pakar Gugus Tugas Prof Wiku Adisasmito.
Sersan Gagan juga tahu, di lantai 14, banyak bercokol para dokter muda yang siaga. Sersan Gagan kembali bertanya tentang dokter tugas.
Para dokter yang ditanya, saling tatap. Sersan Gagan memperjelas maksudnya, “Siapa dokter yang bertugas hari ini?”
Tentu saja Sersan Gagan mendapat jawaban, “Kami semua sedang bertugas.” Lega rasanya hati Gagan.
Ia segera menyambar salah satu dokter, “Mari, salah satu ikut saya, dipanggil Bapak.”
Berdua mereka turun ke lantai 10, dan bergegas pula menuju ruang kerja Doni Monardo. Ketuk pintu, beri hormat, dan melapor,
“Izin, ini dokter tugasnya, pak!”
Doni Monardo menatap dokter dengan ekspresi yang sulit digambarkan. Antara kaget, tidak percaya, sekaligus tidak paham.
Kemudian Doni Monardo menatap Sersan Gagan, dengan ekspresi serupa. Lalu, Sersan Gagan dan dokter itu gantian yang saling pandang-memandang.
Untuk beberapa saat, suasana menjadi sangat hening.
Jika bisa digambarkan, tiga orang: Doni Monardo, Sersan Gagan, dan dokter muda tadi, berkecamuk dengan pikiran yang mendadak kikuk dan membingungkan.
Doni Monardo mungkin saja berpikir, “Apa yang salah dengan perintahku ya?
Sersan Gagan bisa jadi berpikir, “Katanya disuruh memanggil dokter tugas. Dokternya sudah saya bawa, kok Bapak diam saja?” telan Gagan dalam hati.