Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Aceh dan Sumut Butuh Pionir: Solusi Permanen Banjir Bandang di Indonesia
Tidak ada parade, tidak ada upacara, tapi hari itu semua peralatan batalyon dikeluarkan dari kandangnya.
Editor: Malvyandie Haryadi
Catatan dari tepi sungai oleh Egy Massadiah
TRIBUNNERS - Jangan biarkan Doni Monardo berpapasan dengan persoalan lingkungan. Spontan ia akan berhenti, mencermati akar masalahnya dan dengan sungguh-sungguh mencarikan solusinya. Ruh nya, sebuah penyelesaian berbasis alam.
Itu pula yang terjadi pekan lalu, saat Doni meninjau banjir bandang di Lhokseumawe, Naggroe Aceh Darussalam dan Tebing Tinggi, Sumatera Utara (10 – 11 Desember 2020).
Doni melihat dari dekat kondisi Sungai Krueng Keureuto dan Krueng Peuto yang meluapkan airnya hingga merendam 50 gampong (dari 75 gampong) di Aceh Utara.
Baca juga: BNPB Mencatat 2.676 Bencana Terjadi di Indonesia dari Januari Hingga 10 Desember 2020
Kembali dari lapangan, Doni menggelar rapat darurat di ruang tunggu bandara Malikussaleh, Lhokseumawe. Bupati Aceh Utara, Aceh Selatan, Bener Meriah sudah hadir.
Rapat dipandu Danrem 011/LW Kolonel Inf Sumirating Baskoro. Satu per satu bupati menyampaikan paparan singkat.
Doni merekam dengan baik semua laporan; angka korban, jumlah kerugian, dan sumber masalah, serta usulan solusi yang ditawarkan.
Baik solusi jangka pendek yang bersifat penanganan situasi darurat pasca bencana, jangka menengah, maupun jangka panjang.
Setelah mengantongi persoalan, dan menyampaikan garis besar kebijakannya, Doni Monardo dan rombongan melanjutkan peninjauan ke Sumatera Utara.
Baca juga: Dorong Pencatatan Kebencanaan, BNPB: Indonesia Adalah Laboratorium Bencana
Pesawat CN-295 TNI-AU mendarat mulus di Pangkalan Udara Soewondo, Polonia Medan, lepas maghrib.
Malam itu, Doni melakukan rapat koordinasi bersama Gubernur Sumatera Utara Edy Rachmayadi dan jajarannya.
Esok pagi, Jumat (11/12/2020) barulah meninjau lokasi bencana banjir bandang di Tebing Tinggi.
Gubernur Edy turut serta. Jarak 78 km ditempuh kurang dari dua jam, melewati rute Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi.
Seperti halnya di Aceh, di Tebing Tinggi pun Doni melewati medan berlumpur sisa-sisa genangan, melihat dari dekat kondisi Sungai Padang, yang telah meluapkan air bah, menggenangi ribuan rumah, serta mengakibatkan ratusan warga mengungsi.
Baca juga: Jelang Puncak Musim Hujan, BNPB Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi