Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Aceh dan Sumut Butuh Pionir: Solusi Permanen Banjir Bandang di Indonesia

Tidak ada parade, tidak ada upacara, tapi hari itu semua peralatan batalyon dikeluarkan dari kandangnya.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Aceh dan Sumut Butuh Pionir: Solusi Permanen Banjir Bandang di Indonesia
istimewa
Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur Sumut Edy Rachmayadi. 

Batalyon Dapur Umum

Sebuah pemandangan menarik, saat rombongan mengunjungi Markas Batalyon Arhanudse 11 BS Batrai Tempur Tanjung Anom, Kabupaten Deli Serdang.

Tidak ada parade, tidak ada upacara, tapi hari itu semua peralatan batalyon dikeluarkan dari kandangnya.

Tampak antara lain rudal RBS-70, Meriam Bofors L/70 40mm, Meriam S-60 57mm, Rheinmetal 20mm, DShK kaliber 12,7mm, Giant Bow 23mm, dijajarkan di halaman markas batalyon.

Sementara, “garasi” meriam justru disulap menjadi dapur umum serta keperluan pengungsi korban banjir yang ada di sekitar markas.

Baca juga: BNPB : Keberadaan Ekosistem Garis Pantai Penting untuk Mitigasi Tsunami di Selatan Jawa

Di “dapur”, sejumlah prajurit dibantu ibu-ibu Persit tengah menyiapkan menu makan siang.

Ada sayur sawi, tahu, ayam goreng, dan lain-lain. Dengan semangat dan ceria, mereka melakukan semua pekerjaan pemenuhan logistik bagi para korban banjir. Sesuai porsinya, sesuai pula gizinya.

Berita Rekomendasi

Doni pun masuk ke sana, dan menyapa mereka. Doni berpesan pada Gubernur untuk memisahkan pengungsi antara yang tua dan muda, serta wanita hamil.

Hal ini untuk menjaga dan mengurangi risiko terpapar Covid-19.

Problem Klasik

Terik makin menyengat. Rombongan bergeser ke Rumah Dinas Walikota Tebing Tinggi.

Agenda diisi penyerahan bantuan secara simbolis. Sebelumnya, di ruang tamu rumah dinas walikota, sempat digelar pertemuan. Selain Walikota Tebing Tinggi, hadir sejumlah kepala daerah sekitar yang juga terdampak banjir.

Walikota Tebing Tinggi, H. Umar Zunaidi Hasibuan melaporkan problem banjir di daerahnya.

Ia tak kuasa menahan air mata, ketika mengulang kisah pilu yang dialami warganya. Rencana transaksi panen ikan senilai Rp 300 juta sirna gara-gara musibah banjir.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas