Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Pemikiran Positif dan Solutif Bersandar pada Nilai-nilai Kebajikan
Saatnya kembali berpijak pada kebenaran nilai-nilai Tuhan sebagai dasar kita berlaku dan bersikap sebagai individu, bermasyarakat, berbangsa bernegara
Editor: Dewi Agustina
Penulis: Deni Nuryadin
INILAH bangsaku, dengan segala kelebihan dan kekurangannya untuk kita perbaiki bersama.
Negara "akan kaya" dari limpahan segala sumber dayanya, sebagai Rahmat atas Karunia Tuhan untuk bangsa ini bilamana dimanfaatkan sebaik mungkin.
Melimpah sumber daya alam mineralnya.
Melimpah sumber daya manusianya.
Banyak orang pandai, teknokrat cendikiawan dan para ahli di bidangnya masing-masing.
Beraneka ragam budaya dan "local wisdom"nya.
Indah cakrawala alamnya dari Sabang sampai Merauke.
Melimpah akan sumber hutan dan botaninya.
Melimpah sumber lautnya.
Kalau semuanya sudah melimpah lalu yang kurang apanya dong, jangan-jangan kekurangan itu ada pada perbuatan masif yang kita lakukan sehari-hari baik disadari maupun tidak disadari, hal ini terbersit pertanyaan dari orang awam seperti saya yang sedang mencoba menerka-menerka.
"Akan Kaya* tidak sama dengan kaya, akan kaya bisa berarti menuju kaya dan akan terwujud bilamana syarat dan usaha menuju kaya telah dilakukan dengan segala daya upaya kemampuan dengan baik dan benar, kalau pakai kalimat istilah anak muda "kalau mau kaya kerja pintar dan kerja keras dong jangan piara tuyul itu mah klenik"
Menurut saya beberapa upaya itu dapat berupa:
Pertama: Semua komponen bangsa menyadari dan mengetahui serta melaksanakan daya upaya tersebut sesuai peran masing-masing.