Tribunners / Citizen Journalism
Keterbukaan, Angka-angka yang Melandai, dan Harapan Menjauhi Kegentingan
Lorong-lorong di rumah sakit tidak lagi riuh dengan pasien Covid-19 yang mengantre masuk ke Instalasi Gawat Darurat.
Editor: Dewi Agustina
Sebelumnya, di situs corona.jakarta.go.id, kasus aktif berada di puncak pada 16 Juli lalu dengan jumlah mencapai 113 ribu kasus aktif.
Hingga Ahad lalu, tercatat menukik pada angka 64 ribu.
Juga dalam jumlah mereka yang dimakamkan dengan mengikuti protap Covid-19, yang rata-rata sebelumnya di atas 350 per hari, kini menurun di kisaran 200.
Termasuk yang tak kalah penting dalam soal vaksinasi – yang saat ini mulai merambah jumlah yang lebih banyak, yakni 7,1 juta jiwa.
Berita yang menyenangkan tidak begitu saja dipercayai kalangan politisi.
Beberapa orang yang meragukan angka-angka itu masih harus ditelaah langsung di lapangan.
Biarlah itu menjadi konsumsi mereka.
Kabar baik ini tak lain merupakan buah dari upaya keras banyak orang.
Pemerintah pusat – yang juga didukung oleh pemerintah provinsi dalam menerapkan PPKM, juga dari kepatuhan warga yang meski dengan berat hati, menunjukkan hasil.
Satu hal yang patut dicatat dari semua berita baik ini adalah keterbukaan.
Anies menyebutkan dalam banyak data yang disampaikan adalah senyata-nyatanya, tidak ada yang ditambah-tambah juga tanpa ada yang dikurangi. Apa adanya.
Itu juga yang kemudian disampaikan Anies tentang makna di balik penurunan angkaangka yang ada.
Menurut dia, semua pelandaian yang terjadi bukanlah pertanda semua telah aman. Sama sekali, belum.
Kasus aktif masih berada di pusaran angka 46 ribu.