Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Anies Baswedan, Seorang Anak Guru yang Mengubah Kehidupan Para Guru

Anies mencapai momen penting saat berusia 38 tahun, dengan ditetapkan menjadi Rektor Universitas Paramadina pada 15 Mei 2007.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Anies Baswedan, Seorang Anak Guru yang Mengubah Kehidupan Para Guru
Nur Indah Audina/TribunJakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan acungan jempol saat ditanya awak media soal Formula E di Pendopo Balai Kota DKI, Selasa (16/11/2021) 

Catatan-catatan inspirasi dari murid-murid kedua orangtua Anies dirangkum dalam Buku “Anak Guru: Potret Anies Baswedan Memetik Pelajaran Hidup dari Kedua Orangtuanya yang Pendidik” (2021).

Anies Baswedan memiliki tiga saudara kandung. Mereka adalah Ridwan Baswedan (alm), Eva Haiva Baswedan (almh), dan Abdillah Baswedan.

Mereka tumbuh dan besar di Yogyakarta, di sebuah rumah sederhana gang Grompol, Sleman.

Pada 11 Mei 1996, Anies Baswedan menikah dengan Fery Farhati Ganis. Kini pasangan ini dikarunia empat buah hati, yakni Mutiara Annisa, Mikail Azizi, Kaisar Hakam, dan Ismail Hakim.

Sejak kecil Anies dan saudara-saudaranya sudah terbiasa dengan dunia guru.

Mereka tidak sekadar akrab dengan aktivitas mengajar orang tuanya, namun mereka menyaksikan sendiri bagaimana nilai-nilai digugu lan ditiru diterapkan kedua orangtuanya pada murid-muridnya, orang-orang dekatnya, dan anak-anaknya.

Anies dan saudaranya pun telah terbiasa membaur dengan murid-murid orang tuanya. Tidak ada jarak bagi mereka.

Berita Rekomendasi

Keluarga Rasyid Baswedan memiliki kebiasaan mendidik anak-anaknya di meja makan. Jika waktu makan tiba, berkumpullah mereka. Diawali doa lalu mengunyah makan sambil berkisah.

Pak Rasyid tidak lupa mengisahkan kisah-kisah menarik ataupun pengalaman pada anak-anaknya. Pun Ibu Aliyah.

Jika anak-anaknya bertanya, pastilah dijawab dengan baik, tertata, dan inspiratif.

Sesekali anak-anaknya diminta bercerita. Apa saja. Pak Rasyid dan Ibu Aliyah berusaha menjadi pendengar yang baik.

Keluarga Rasyid benar-benar menjadikan makan bersama sebagai ruang keluarga yang penuh kasih sayang dan demokratis.

Bahkan keluarga Rasyid juga membebaskan anak-anaknya untuk bermain sebagaimana anak kecil lainnya.

Mulai bermain kelereng, bermain boi, hingga bermain air di selokan mataram utara fakultas kehutanan UGM.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas