Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Membangun Impian Infrastruktur Riset Manuskrip
BRIN diharapkan mampu membangun lanskap penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan, invensi, dan inovasi di bidang manuskrip.
Editor: Dewi Agustina
Oleh: Sugiyarto
Mahasiswa Program Doktor Kajian Islam SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
MIMPI itu bisa mewujud menjadi kenyataan bila dibarengi dengan keyakinan dan terus digelorakan.
Untuk itu, dalam tulisan ini penulis ingin menggelorakan gagasan besar guru besar filologi UIN Syarif Hidayatulah Jakarta Prof Oman Fathurahman untuk membangun grand desain penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sehingga suatu saat nanti akan menjadi kenyataan.
Dengan terwujudnya grand desain penelitian, BRIN sebagai lembaga yang menaungi para peneliti dari berbagai institusi tidak lagi melakukan penelitian-penelitian particular.
BRIN diharapkan bisa melakukan sesuatu yang lebih besar, bukan hanya knowledge kecil-kecil dan parsial seperti yang telah dilakukan oleh para peneliti selama ini.
Grand desain yang akan menjadi landscape penelitian yang tidak rentan diganti oleh adanya pergantian pejabat dan tidak mudah diubah karena berubahnya selera penelitinya.
Grand desain itu akan menjadi sebuah sistem yang mapan, yang jelas dan terukur capaiannnya.
Untuk itu, BRIN diharapkan mampu membangun lanskap penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan, invensi, dan inovasi di bidang manuskrip.
Ini akan menjadi sebuah kata kunci yang diamanatkan Undang-Undangnya.
Jadi tidak hanya penelitian saja, tapi harus bisa melakukan sesuatu yang bisa berdampak luas terhadap ekosistem yang ada.
Yang kedua, bila hal tersebut sudah terbangun, secara simultan para peneliti di BRIN bisa memproduksi ilmu pengetahuan yang berbasis sumber-sumber primer, manuskrip yang valid dan tepercaya, dan selalu mengandung novelty.
Meneliti itu harus punya semangat menghasilkan kebaruan yang geniun, dan itu sangat potensial dilakukan di bidang manuskrip, sehingga knowledge yang dihasilkan dikutip oleh para peneliti, para sarjana, sebagai bentuk pengakuan dan mampu mengisi gab-gab yang mungkin masih bolong di bidanngnya.
Penelitian manuskrip sampai saat ini masih merupakan bidang yang langka, sehingga gabnya masih banyak.
Dari dua hal tersebut, yakni membangun lanskap penelitian dan memproduksi ilmu pengetahuan, dua hal yang berbeda.