Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Koneksi Internet yang Jadi Masalah Pengguna, Operator Harus Tampilkan Jaringan Tercepat
Sementara jaringan telko yang berubah dari transmisi suara dan pesan menjadi data, tuntutan pengguna pun berubah.
Editor: Hendra Gunawan
Namun bagi penyuka tembang berkualitas high fidelity sound seperti yang ditawarkan Tidal atau Primephonic (koleksi lagu klasik), mau tak mau mesti bermodal speed 18,43 Mbps.
Korelasi rekomendasi penyedia konten dengan rapor operator yang dirilis OpenSignal berdampak pada indikator lainnya, seperti pada pengalaman video, poin XL Axiata tertinggi.
Ini didasarkan pada pendekatan ITU dari penelitian mendalam yang menghasilkan suatu hubungan antara parameter teknis, termasuk kualitas gambar, waktu pemuatan video dan laju penundaan.
Permintaan konsumsi video melalui jaringan seluler yang meningkat pesat, membuat kualitas pengalaman streaming video menjadi salah satu aspek penting dari pengalaman jaringan seluler pengguna.
“Operator yang menawarkan pengalaman video yang lebih baik memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan pesaingnya,” tulis OpenSignal dalam laporan tersebut.
Dari skala 0 – 100, nilai XL Axiata sebesar 44,8. Berbeda tipis dengan Telkomsel yang mencapai nilai 43,1.
Pada indikator pengalaman gim, OpenSignal menggunakan metrik pengalaman bermain gim multiplayer. Tiga game jadi media pengukuran, Fortnite, Arena of Valour dan Pro Evolution Soccer, dan sensivitas terhadap jaringan operator diukur untuk menemukan nilai.
Kecepatan unduh
Standar kebutuhan kecepatan jaringan menurut FCC untuk game seperti Fortnite sebesar 3 Mbps, Arena of Valour 4 Mbps. Dijamin seluruh operator tidak repot menyediakannya.
Namun, tidak semua pengguna memberi poin tertinggi.
Respon mereka terlihat dari poin yang diberikan: Tri tertinggi dengan 67 poin dari skala 0 – 100, menyusul XL Axiata dengan 63,4 poin.
Kecepatan unggah penting untuk aktivitas seperti live streaming di media sosial atau mengunggah konten terbaru dan OpenSignal, memperlihatkan tiga operator memenuhi standar.
Standar rata-rata kecepatan unggah mengambil sample streaming video 720p (Facebook Live, YouTube Live) adalah 6 Mbps, hasilnya Telkomsel 7,7 Mbps, IOH 7,2 Mbps dan XL Axiata 6,7 Mbps.
Indikator kecepatan maupun poin OpenSignal tadi menunjukkan mana operator yang unggul pada parameter kecepatan download dan upload. Selain itu, ada satu indikator lain yang juga menjadi pertimbangan, cakupan 4G.
Cakupan 4G identik seberapa besar peluang memperoleh broadband, seperti APJII menyebutkan, 77,64 % pengguna internet sangat mengandalkan jaringan mobile data. Muncul angka 47,15 % pengguna mobile akan memilih operator yang memiliki sinyal terkuat.
Telkomsel yang memiliki punya lebih dari 237.000 BTS 4G, poin cakupan 4G versi OpenSignal mencapai 8,7 (dari 0-10). Ekspansi pendirian BTS 4G yang dilakukan XL Axiata yang lebih dari 156.000 BTS 4G memberi penghargaan OpenSignal di urutan kedua, poin 6,4.
Sajian APJII dan OpenSignal terbaru mengindikasikan terjadinya peningkatan kebutuhan konsumen. Sementara penyedia layanan pihak ketiga (video, game, media sosial) mensyaratkan akses internet dengan standar tertentu.
Dari seluruh layanan operator seluler, kecepatan download jadi layanan paling didambakan, sebab sebagian besar pelanggan adalah pengkonsumsi konten. Siapa operator yang tercepat, merekalah pemenangnya. *
*) Penulis adalah Jurnalis Senior Telekomunikasi dan Mantan Editor Harian Kompas
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.