Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Kisah dari Lintau: Senja di Rumah Gadang Mufidah Jusuf Kalla

Ciri utama rumah gadang terletak pada bentuk atap yang melengkung lancip ke atas menyerupai tanduk. Masyarakat Minang menyebutnya gonjong.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kisah dari Lintau: Senja di Rumah Gadang Mufidah Jusuf Kalla
Istimewa
Rumah Gadang Mufidah Jusuf Kalla di Lintau Sumatera Barat (Sumbar). 

Pembangunan dimulai tahun 2003. Syahrul Udjud terkenang, bagaimana JK dan Ibu Mufidah begitu detail mengikuti dan memperhatikan proses pembangunan rumah gadang tersebut.

Termasuk ide mengubah space ruang bawah rumah gadang yang kosong.

Awal tahun 2004, JK dan Mufidah kembali berkunjung ke Sumbar. Saat itulah, pasangan Bugis - Minang ini bersama-sama meresmikan rumah tersebut.

Mereka kemudian menaiki rumah gadang dan menginap di sana.

Di rumah gadang itu pula, otoritas adat mengukuhkan gelar datuk ke anak laki-laki satu-satunya pasangan JK-Mufidah, yaitu Solihin Kalla. Sejak itu, ia bergelar Datuk Rajo Panghulu.

Dalam rombongan JK, Rokhmin Dahuri, Menteri Kelautan dan Perikanan yang beristrikan wanita Minang ikut serta.

Tampak pula tokoh Minang Azwar Anas, di samping Buya Syafei Ma’arif dan Anregurutta Kyai Haji Sanusi Baco, ulama kharismatik asal Sulawesi Selatan.

Rumah Gadang Mufidah Jusuf Kalla di Lintau Sumatera Barat (Sumbar).
Rumah Gadang Mufidah Jusuf Kalla di Lintau Sumatera Barat (Sumbar). (Istimewa)
Berita Rekomendasi

Pepatah Minang

Mufidah lahir dari pasangan suami-istri Minang yang juga perantau. Tak heran jika ia lahir di tempat rantauan orang tuanya.

Bernama asli Mufidah Mi'ad Saad lahir pada 12 Februari 1943 di kota Sibolga, Sumatera Utara.

Ia merupakan putri dari H. Buya Mi'ad (ayah) dan Sitti Baheram (ibu), pasangan asal Lintau Buo, Tanah Datar, Sumatera Barat yang menetap di Sibolga sebelum berpindah ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Sekalipun begitu, keluarga Mufidah tidak pernah melupakan kampung halaman.

Syahrul Udjud menyebutkan ihwal pepatah Minang yang tetap dipegang teguh, "adat bersandi syarak, syarak bersandi kitabullah".

Falsafah tadi merupakan filosofi hidup masyarakat Minangkabau. Sebuah ajaran yang menjadikan Islam sebagai landasan dan atau pedoman tata pola perilaku dalam berkehidupan.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas