Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Sifat Negatif Brigadir Yosua Mulai Dikulik di Ruang Sidang

Sifat negatif mendiang Brigadir Yoshua mulai dikulik di ruang sidang, ini namanya profiling dan karena Yoshua adalah korban, harusnya victim profiling

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Sifat Negatif Brigadir Yosua Mulai Dikulik di Ruang Sidang
Capture Kompas Tv
Foto Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) semasa hidup. Sifat-sifat negatif mendiang Brigadir Yoshua mulai dikulik di ruang sidang. Ini namanya profiling dan karena Yoshua adalah korban, maka profiling yang disusun semestinya adalah victim profiling. Tapi victim profiling tentang Yoshua itu justru beraroma criminal profiling. 

Sifat Negatif Brigadir Yosua Mulai Dikulik di Ruang Sidang

Oleh: Reza, Anggota Pusat Kajian Assessment Warga Binaan Pemasyarakatan, Poltekip, Kemenkumham.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sifat-sifat negatif mendiang Brigadir Yoshua mulai dikulik di ruang sidang.

Ini namanya profiling dan karena Yoshua adalah korban, maka profiling yang disusun semestinya adalah victim profiling.

Tapi alih-alih membuat kita paham dan bersimpati akan kondisi Yoshua yang membuatnya menjadi korban pembunuhan berencana, victim profiling itu justru mendiskreditkan Yoshua sebagai orang dengan serbaneka tabiat buruk – terlepas apakah profiling itu benar atau tidak.

Dan sifat-sifat buruk Yoshua itulah yang seolah membenarkan bahwa Yoshua telah melakukan kekerasan seksual.

Jadi, victim profiling tentang Yoshua itu justru beraroma criminal profiling.

Baca juga: Kamaruddin Simanjuntak Berang Sekuriti Ferdy Sambo Bilang Brigadir J Kerap ke Klub Malam: Itu Fitnah

Berita Rekomendasi

Sejumlah saksi pun begitu kompak dan fasih menyebut watak-watak buruk Yoshua.

Tapi tidak ada satu pun kata sifat yang positif tentang Yoshua.

"Hebat" saksi-saksi itu. Mereka punya proses berpikir yang sama, artikulasi spontan yang sama, kosakata yang sama, dan "kelupaan" yang sama untuk menyebut satu kebaikan pun tentang Yoshua.

Filter mentalnya seragam, semua isi keterangan mereka pun kelam.

Saya berharap ada fairness dan purposefulness.

Fairness pertama, tak mungkin ada manusia yang isinya sampah semua. Jadi, setelah Yoshua dilukiskan sebagai manusia dengan sifat-sifat negatif, bolehlah para saksi dan ahli juga dikondisikan untuk tidak bias dan tidak lalai menjabarkan sifat-sifat positif Yoshua.

Pasti ada. Kecuali jika saksi diajari untuk lupa.

Halaman
12
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas