Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Anies Baswedan Diprediksi Menang Satu Putaran
Jika Pilpres 2024 diikuti tiga capres yakni Prabowo, Anies dan Ganjar maka Mas Anies akan menang dalam satu putaran.
Editor: Hasanudin Aco
Bahkan enam ketua parpol koalisi pendukung pemerintah sampai “ngeriung” di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/5/2023), minus Surya Paloh, padahal Nasdem merupakan parpol anggota koalisi.
Kalau memang Anies menjadi ancaman terkait kesinambungan program pembangunan, bukankah itu normatif saja? Jangankan ganti presiden, ganti menteri ganti kebijakan saja sudah biasa?
Sebenarnya tidak perlu ada yang paranoid, karena jika suatu program pembangunan itu bagus, maka niscaya akan Anies lanjutkan.
Lihat saja “track records” atau rekam jejak Anies saat memimpin Jakarta. Program pendahulunya yang baik dilanjutkan, bahkan ditingkatkan, sementara program yang kurang baik akan dievaluasi atau bahkan dihentikan, dan itu normatif saja sebenarnya.
Atau ada pihak-pihak yang memang ketakutan akan ada masalah di kemudian hari jika Anies berkuasa karena mantan Rektor Universitas Paramadina, Jakarta, ini dikenal tegas dan bersih?
Kalau tidak bersih, mana mungkin bisa tegas? Sebaliknya, bagi mereka yang bersih, tidak perlu takut menghadapi Anies. Kecuali mereka yang tidak bersih, boleh takut.
Antitesis
Itu satu hal. Hal lain yang mungkin menjadi sumber ketakutan lawan-lawan politik Anies adalah ia dicitrakan sebagai antitesis Presiden Jokowi.
Kita tahu, citra antitesis yang melekat pada diri Anies akan menguntungkan posisinya sebagai capres. Mengapa?
Ini terkait siklus lima atau 10 tahunan, di mana galibnya masyarakat pemilih akan memilih presiden berikutnya yang citra dan karakternya berbeda dengan presiden yang akan digantikannya.
Jika Presiden Jokowi selama ini dikenal sebagai sosok yang spontan dan ceplas-ceplos, sebaliknya Anies dikenal sebagai sosok yang cenderung protokoler dan kalem.
Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dikenal sebagai sosok yang ceplas-ceplos, mirip Presiden Jokowi saat ini.
Gus Dur yang digantikan Presiden Megawati Soakernoputri kemudian digantikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang cenderung protokoler dan kalem.
SBY digantikan oleh Presiden Jokowi yang sekali lagi dikenal spontan dan ceplas-ceplos.