Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Alumni 84 Membantu Menurunkan Anemia di SMAN 68
Mereka kini kembali ke almamater melakukan sejumlah kegiatan sosial, termasuk pengecekan kesehatan di sekolah tersebut didukung oleh Puskesmas
Editor: Toni Bramantoro
Sesama Alumni seperi Rias Martafari S.E, Ping Nurisya S.S, dr Ira Savitri Tanjung, Sp.KJ (K) psikiater anak dan remaja /ketua PDSKJI Bogor dan drg. Riska Yuliani saat ini bersama turut andil dalam kegiatan sosial tersebut untuk berperan dalam pemenuhan status kecukupan gizi di SMA 68.
Satu Abad Indonesia merdeka merupakan masa emas bagi kehidupan bangsa. Di tahun itu Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 9.100 miliar dolar AS dan PDB per Kapita sebesar 30.000 dolar AS. Indonesia menurut IMF (International Monetary Fund) akan menjadi negara dengan perekonomian keempat terbesar di dunia.
Agar hal itu dapat diraih dan berkelanjutan, sejak kini perlu dipersiapkan para remaja yang akan berkiprah dan berperan di masa itu.
Untuk itu status kecukupan gizi mereka menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Ibaratnya, dalam pertandingan sepakbola atau basket, tak mungkin memenangkan pertandingan jika gizinya kurang.
Kecukupan gizi anak dan remaja merupakan bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Seiring peningkatan populasi remaja di Indonesia diperlukan perhatian khusus karena akan berdampak pada tumbuh kembang, pemikiran dan nalar mereka.
Hal yang penting ini menjadi pemikiran alumni SMAN 68 Jakarta yang dipimpin oleh Drs. Ade Palguna R yang merupakan angkatan pertama di sekolah itu.