Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Pembentukan Sekolah Ramah Anak Hindari Bullying, Intoleransi Dan Kekerasan Pada Anak di Jakarta
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menggelar Workshop Sekolah Ramah Anak dengan tema Persiapan Standarisasi Sekolah Ramah Anak
Editor: Toni Bramantoro
DALAM RANGKA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN sekolah yang bebas dari Bullying, Intoleransi, dan Kekerasan Seksual, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menggelar Workshop Sekolah Ramah Anak dengan tema 'Persiapan Standarisasi Sekolah Ramah Anak Bagi Satuan Pendidikan' yang dihadiri oleh 60 Kepala Sekolah SMP di Provinsi DKI Jakarta.
Hadir pada kegiatan ini Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah Jakarta Selatan 2 Drs. Sonny Juhersoni M.Pd, Founder Motivasi Indonesia Dr.(c.).Ir. Hamry Gusman Zakaria,MM., Dra. Chamnah Wahyuni, MBA dan Dra. Sri Rahayu, M.Si yang merupakan Narasumber dari Motivasi Indonesia, di Ruang Multimedia SMAN 70 Jakarta Selatan, belum lama ini.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah Jakarta Selatan 2, Drs. Sonny Juhersoni M.Pd, memberikan sambutan pembukaan, bahwa harapannya dengan adanya Workshop Sekolah Ramah Anak para guru dapat menjadi orang-orang yang mementingkan peran siswa-siswi, sehingga program sekolah apapun harus memprioritaskan kepentingan siswa-siswi.
Materi yang pertama disampaikan oleh Narasumber Dr.(c).Ir. Hamry Gusman Zakaria, MM. yang juga sebagai Ketua Bidang Pemuda dan Pendidikan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi DKI Jakarta, yang berjudul 'Strategi Pencegahan Bullying di Satuan Pendidikan', dibawakan secara atraktif dan eksentrik, sehingga para peserta sangat antusias, dan terbuka wawasannya dalam mencegah perilaku Bullying.
Materi kedua, disampaikan oleh Dra. Chamnah Wahyuni, MBA yang juga Narasumber dari Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP) berjudul 'Strategi Pencegahan Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan'.
Setelah melewati sesi materi kedua, moderator Dra. Nita Ch. Lusaid kembali mencairkan suasana dengan kuis dan hadiah menarik bagi para peserta. Kemudian dilanjutkan materi yang ketiga 'Strategi Pencegahan Intoleransi di Satuan Pendidikan' oleh Dra. Sri Rahayu, M.Si. yang juga Narasumber Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP). Materi yang dibawakan dengan sangat runtun dan terstruktur, karena cukup banyak perbedaan dari masing-masing siswa yang dapat memicu intoleransi.
Dr.(c).Ir.Hamry Gusman Zakaria, MM. yang juga Narasumber Lemhanas RI dalam motivasinya menyampaikan, bahwa kepala sekolah dan guru (wali kelas) hendaknya selalu memberikan perhatian ekstra kepada siswa-siswinya, bahkan sebaiknya membina kedekatan pribadi, sehingga siswa-siswinya tidak akan canggung untuk bercerita/curhat kepada gurunya, manakala mengalami/melihat peristiwa Bullying, Kekerasan Seksual, dan Intoleransi.
Aripan yang menjadi peserta workshop dan merupakan Kepala Sekolah SMPN 140 Jakarta menuturkan, “Sangat bermanfaat dan juga berbeda dalam menyampaikan materi, kami tidak hanya bertambah pengetahuan tetapi juga terbuka wawasannya, bagaimana cara menghadapi siswa-siswi di tempat kami mengajar terutama dalam hal Bullying, serta bagaimana membuat program dalam mencegah perilaku negatif di sekolah”.
Cherlita, Guru SMPN 193 Jakarta Timur yang juga peserta workshop mengungkapkan bahwa kegiatan Workshop Sekolah Ramah Anak sangat bermanfaat untuk para guru, agar memberikan kenyamanan pada siswa-siswi dan membuat sekolah menjadi taman harapan.