Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Mengaktifkan Sel 'Kopassus' Untuk Melawan Virus
Natural Immunity dan Acquired Immunity memiliki perbedaan berdasarkan sifatnya masing-masing. Imun alami bekerja lebih cepat dan memang sudah tersedia
Editor: Toni Bramantoro
Kebanyakan dari kita bahkan tidak menyadari keberadaan masalah ini. Dan untuk hal tersebut, sepatutnya kita berterimakasih pada kinerja dari sel Natural Killer.
Pada tahap pertama, sel Natural Killer yang merupakan sel darah putih akan bekerja berkeliling mengikuti saluran limfosit menuju seluruh bagian tubuh manusia. Sel ini cukup peka terhadap sinyal keberadaan sel tidak normal dalam tubuh. Tidak hanya sel kanker, sebenarnya sel Natural Killer juga melawan serangan akibat bakteri, virus dan mikroba lainnya.
Pada tahap ke-dua, Sel Natural Killer membaca sinyal keberadaan sel yang tidak sebagaimana biasa. Sel dapat mengidentifikasi dari senyawa yang diproduksi, perilakunya, formasi serta bentuknya, hingga komponen protein yang ada.
Pada tahap ke-tiga, Sel Natural Killer akan mendekat pada sel asing untuk membaca nukleus dari sel asing tersebut. Apabila sel asing tersebut menunjukan jejak DNA yang berbeda dari sel tubuh manusia bersangkutan, maka sel Natural Killer akan membacanya sebagai sel yang harus diserang.
Pada tahap ke-empat, Sel Natural Killer membentuk kelompok hingga muncul semacam koloni yang menyerang masif dan terarah pada sel tidak biasa tersebut. Sel akan menyerang membran dari sel asing tersebut, kemudian secara khusus mengincak nukleus sel hingga sel asing ini meledak dan hancur.
Pada tahap ke-lima, Sel Natural Killer juga akan melepas semacam hormon yang bekerja memberi sinyal bagi sel-sel sistem imun lain untuk turut menyerang sel asing tersebut. Semakin kuat sel asing yang dihadapi, semakin banyak pula hormon dilepas dan semakin besar koloni sistem imun yang akan dihadirkan.
Yang menarik, sel Natural Killer ini sebenarnya sangat cerdas. Bahkan secara prokem sel ini disebut dengan istilah smart cells karena kemampuan cerdasnya dalam membedakan sel sehat dan sel tidak normal.
Sel ini dapat dengan efektif membaca DNA nukleus dan memastikan apakah sel dihadapannya dalah sel sehat atau sel abnormal. Sel Natural Killer akan sepenuhnya mengabaikan dan melewatkan sel sehat yang dijumpainya.
Dengan kemampuan semacam inilah kemudian sel Natural Killer ini banyak diklaim sebagai cara mencegah kanker alami yang efektif dan efisien.
Disebut efektif karena tanpa bantuan unsur eksternal, sebenarnya sel Natural Killer sudah mampu mengidentifikasi sel dan membentuk sistem imun yang efektif membunuh sel asing tersebut.
Dan dikatakan efisien secara cara pencegahan kanker karena sistem imun ini tidak ditambahkan ke dalam tubuh, melainkan di bentuk di dalam tubuh. Tanpa bantuan unsur asing, sel ini sudah mampu membunuh sel kanker hingga mati.
Kazuyoshi Takeda, peneliti dari divisi biologi sel, Graduate School of Medicine Biomedical Research Center, Juntendo University, mengatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi aktivitas Sel Natural Killer dalam tubuh seseorang, antara lain faktor usia dan tingkat stress.
Semakin tinggi usia seseorang, aktivitas Sel Natural Killer juga akan berkurang, semakin tinggi tingkat stress seseorang, aktivitas Sel Natural Killer juga semakin menurun. Selain itu, merokok juga dapat mengurangi aktivitas Sel Natural Killer di dalam tubuh, karenanya perokok lebih beresiko menderita kanker paru-paru.
Seseorang dengan aktivitas Sel Natural Killer yang rendah menunjukkan tingkat kematian yang lebih tinggi karena penyakit menular. Studi epidemiologis juga mengungkapkan populasi dengan aktivitas Sel Natural Killer yang rendah memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap kanker.