Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Jalur Gaza, Zona Pembunuhan Massal

Operasi Rafah oleh Israel ditentang Washington, karena diprediksi bakal menelan begitu banyak korban jiwa warga sipil Palestina.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Jalur Gaza, Zona Pembunuhan Massal
AFP/-
Orang-orang berjalan melewati bangunan yang hancur di sepanjang jalan di Khan Yunis pada 7 April 2024 setelah Israel menarik pasukan daratnya keluar dari Jalur Gaza selatan, enam bulan setelah perang dahsyat yang dipicu oleh serangan 7 Oktober. - Israel menarik seluruh pasukannya keluar dari Gaza selatan pada 7 April, termasuk dari kota Khan Yunis, kata militer dan media Israel, setelah berbulan-bulan pertempuran sengit dengan militan Hamas menyebabkan wilayah tersebut hancur. (Photo by AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Pasukan Israel hampir sepenuhnya ditarik mundur dari wilayah selatan Jalur Gaza sejak Minggu (7/4/2024).

Militer Israel hanya menyisakan Brigade Nahal, yang ditugaskan menjaga koridor yang memutus zona selatan di Khan Younis dan pusat Kota Gaza menuju pesisir Laut Tengah.

Penarikan mundur ini menandai ditundanya operasi militer ke Rafah, area para pengungsi yang berada di tapal batas Jalur Gaza-Mesir.

Operasi Rafah ditentang Washington, karena diprediksi bakal menelan begitu banyak korban jiwa warga sipil Palestina.

Mundurnya militer Israel dari Khan Younis akhirnya memperlihatkan pada dunia, jejak kekejaman dan pembunuhan massal Israel selama operasi militer di wilayah ini.

Baca juga: Anggap Warga Gaza Adalah Binatang, Israel Bahkan Gunakan Air Sebagai Senjata Perang Genosida

Baca juga: Dukung Palestina, Kolombia Ikut Seret Israel ke ICJ soal Kasus Genosida di Gaza

Baca juga: Pintarnya Strategi Iran Merebus Katak Israel dan Amerika di Timur Tengah

Rumah Sakit As Shifa, pusat medis terbesar di Jalur Gaza,  hancur lebur. Mayat warga Palestina berserakan di berbagai titik di komplek ini.

Di saat-saat akhir operasi di Khan Younis, rudal Israel menyambar konvoi mobil pekerja kemanusiaan internasional, menewaskan empat relawan asal Polandia, AS, dan beberapa negara lainnya.

BERITA REKOMENDASI

Serangan itu tampak disengaja, mengingat kendaraan operasional yang digunakan memiliki tanda sangat jelas, dan kehadiran mereka sudah dikomunikasikan ke militer Israel.

Lembaga kemanusiaan itu selama ini melayani pasok makanan untuk anak-anak dan masyarakat Palestina di Jalur Gaza.

Aksi pembunuhan massal terhadap sasaran sipil, target bukan dalam pertempuran aktif atau membawa senjata juga terekam jelas lewat video drone.

Rekaman itu diperoleh ketika drone pengintai Israel ditembak jatuh di Jalur Gaza.  Peristiwa memilukan ini diduga terjadi di Khan Younis pada awal Februari 2024.

Empat pria terlihat berjalan beriringan di tanah yang kiri kanan depannya tampak puing-puing bangunan akibat pemboman tanpa henti oleh Israel.

Tidak ada indikasi ke-4 pria itu bersenjata atau melakukan aktivitas permusuhan. Mereka tampak berjalan alamiah berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Tiba-tiba, rudal menghantam iring-iringan pria itu. Dua pria terjungkal diduga tewas di tempat. Pria ketiga dan keempat lolos dan berjalan menjauh.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas