Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Jalur Gaza, Zona Pembunuhan Massal
Operasi Rafah oleh Israel ditentang Washington, karena diprediksi bakal menelan begitu banyak korban jiwa warga sipil Palestina.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Pasukan Israel hampir sepenuhnya ditarik mundur dari wilayah selatan Jalur Gaza sejak Minggu (7/4/2024).
Militer Israel hanya menyisakan Brigade Nahal, yang ditugaskan menjaga koridor yang memutus zona selatan di Khan Younis dan pusat Kota Gaza menuju pesisir Laut Tengah.
Penarikan mundur ini menandai ditundanya operasi militer ke Rafah, area para pengungsi yang berada di tapal batas Jalur Gaza-Mesir.
Operasi Rafah ditentang Washington, karena diprediksi bakal menelan begitu banyak korban jiwa warga sipil Palestina.
Mundurnya militer Israel dari Khan Younis akhirnya memperlihatkan pada dunia, jejak kekejaman dan pembunuhan massal Israel selama operasi militer di wilayah ini.
Baca juga: Anggap Warga Gaza Adalah Binatang, Israel Bahkan Gunakan Air Sebagai Senjata Perang Genosida
Baca juga: Dukung Palestina, Kolombia Ikut Seret Israel ke ICJ soal Kasus Genosida di Gaza
Baca juga: Pintarnya Strategi Iran Merebus Katak Israel dan Amerika di Timur Tengah
Rumah Sakit As Shifa, pusat medis terbesar di Jalur Gaza, hancur lebur. Mayat warga Palestina berserakan di berbagai titik di komplek ini.
Di saat-saat akhir operasi di Khan Younis, rudal Israel menyambar konvoi mobil pekerja kemanusiaan internasional, menewaskan empat relawan asal Polandia, AS, dan beberapa negara lainnya.
Serangan itu tampak disengaja, mengingat kendaraan operasional yang digunakan memiliki tanda sangat jelas, dan kehadiran mereka sudah dikomunikasikan ke militer Israel.
Lembaga kemanusiaan itu selama ini melayani pasok makanan untuk anak-anak dan masyarakat Palestina di Jalur Gaza.
Aksi pembunuhan massal terhadap sasaran sipil, target bukan dalam pertempuran aktif atau membawa senjata juga terekam jelas lewat video drone.
Rekaman itu diperoleh ketika drone pengintai Israel ditembak jatuh di Jalur Gaza. Peristiwa memilukan ini diduga terjadi di Khan Younis pada awal Februari 2024.
Empat pria terlihat berjalan beriringan di tanah yang kiri kanan depannya tampak puing-puing bangunan akibat pemboman tanpa henti oleh Israel.
Tidak ada indikasi ke-4 pria itu bersenjata atau melakukan aktivitas permusuhan. Mereka tampak berjalan alamiah berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Tiba-tiba, rudal menghantam iring-iringan pria itu. Dua pria terjungkal diduga tewas di tempat. Pria ketiga dan keempat lolos dan berjalan menjauh.