Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Dag Dig Dug Kunjungan Paus Fransiskus

Paus Fransiskus tidak selincah para Paus pendahulu, misalnya melakukan tradisi mencium tanah tempat dia berkunjung dan juga soal kesehatan Sri Paus

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Dag Dig Dug Kunjungan Paus Fransiskus
AFP/ANDREAS SOLARO
Paus Fransiskus menghadiri audiensi umum mingguan pada tanggal 1 Mei 2024 di aula Paulus-VI di Vatikan. Berdasarkan informasi resmi dari situs Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Indonesia. Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, pada tanggal 3 - 6S eptember 2024. Merupakan negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik. (Andreas SOLARO/AFP) 

Hanya di Jakarta

Dengan keterbatasan fisik tersebut pula yang membuat jadwal Sri Paus relatif terbatas. Dari sejumlah diskusi di Jakarta dan Vatikan, Penulis mendapat kesimpulan aktivitas Sri Paus hanya akan dilakukan di Jakarta.

Waktu Sri Paus yang hanya empat hari tiga malam sudah pasti dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo kemudian berdiskusi dengan sejumlah tokoh Islam di Masjid Istiqlal, berkunjung ke Katedral dan memimpin misa bagi umat Katolik di Gelora Bung Karno.

Oh, hampir lupa. Ketiga, tak seperti Kepala Negara lain yang pasti memilih menginap di hotel bintang lima, Sri Paus ini punya permintaan khusus yakni menginap di kediaman Nunsius Apostolik Takhta Suci untuk Republik Indonesia, Mgr Piero Pioppo di Gambir, tak jauh dari Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Dengan seluruh kegiatan difokuskan di Jakarta, bisa dibayangkan umat Katolik dari seluruh penjuru Indonesia akan tumplek blek meriung di Jakarta. Umat Katolik di Pontianak, Flores dan Yogyakarta yang telanjur berbinar-binar dikunjungi Paus, ya maaf saja.

Dalam hal protokoler, kunjungan Sri Paus kali ini juga relatif lebih rumit dibanding dua Sri Paus terdahulu karena saat itu dilakukan di masa Orde Baru yang sentralistik dan militeristik. Apa kata Presiden Soeharto maka semua beres. Kali ini, penulis lihat akan lebih rumit

Jika melihat posisi Sri Paus sebagai Kepala Negara sahabat maka Kementerian Luar Negeri (Kemlu) lah yang berhak di depan, pada sisi lain jika melihat posisi Sri Paus sebagai Pemimpin Umat, maka Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) juga harus berperan.

BERITA REKOMENDASI

Ini belum termasuk Kementerian lain, dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) yang entah ada di posisi apa terlihat jelas ada keinginan ikut-ikutan tampil memanfaatkan momentum kehadiran Sri Paus.

Dari seluruh kerumitan ini, kunjungan Sri Paus masih harus ditinjau terlebih dahulu oleh Gianluca Gauzzi Broccoletti, Kepala Keamanan dan Perlindungan Sipil Vatikan dan komandan Polisi Gendarmerie (Corpo della Gendarmeria).

Dengar punya dengar alumni Universitas Sapienza ini akan datang Juni mendatang, sekaligus melihat kesiapan lain, salah satunya urusan peliputan. Dalam kunjungan Sri Paus nanti sedikitnya ada 89 Vaticanisti, sebutan bagi jurnalis peliput Sri Paus.

Para Vaticanisti itu akan embeded alias mendampingi Sri Paus dari Roma hingga kembali ke Roma. Ironisnya, sampai saat ini dari seluruh Vaticanisti tersebut tak satupun jurnalis asal Indonesia. Lho kok bisa? Ya begitulah.

Bagaimana mau ada Vaticanisti dari Indonesia, jika sampai saat ini bahasa Indonesia yang sudah diakui sebagai bahasa resmi UNESCO belum menjadi salah satu bahasa layanan Vatikan. Justru bahasa Melayu yang lebih dikenal di Vatikan. Urusan remeh ini lah yang menjadi misi kami ke Vatikan April lalu.  

  

*) Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas