Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Membangun Asa Dua Desa di Tengah Belantara
program TNI Manunggal Membangun Desa ke-121 yang digelar di Desa Labuhan Kidul, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Editor: Wahyu Aji
Keberadaan TMMD sangat membantu kita, apa yang sebelumnya tidak mungkin menjadi mungkin, kata Munajat, seorang warga Desa Labuan Kidul dengan bangga.
Senada Kepala Desa (Kades) Labuhan Kidul Sutikno, mengapresiasi kolaborasi apik antara TNI dan warga masyarakatnya. Ia mengaku sangat bersyukur dengan adanya TMMD di desanya. Sebab banyak sekali kemudahan dan pembangunan yang tercipta melalui TMMD ini.
"Kami sangat bersyukur dengan program ini. Kami yakin program TMMD memberikan manfaat yang banyak sekali untuk masyarakat. Diantaranya memudahkan mengangkut hasil pertanian. Warga tidak perlu susah susah lagi, ada jalan ada jembatan. Jadi biasa mengurangi biaya angkut, Jika dulu motor saja sulit lewat apalagi mobil, sekarang mobil aja bias lewat," ujarnya.
"Bahkan Munajat menyakini, biaya akan semakin ditekan, karena warga tidak perlu menjual hasil pertaniannya hingga keluar desa. Karena pembeli akan datang langsung ke desanya, dengan adanya infrastruktur yang baik. “Alhambulillah, mugi-mugi (semoga), pembangunan ini membawa berkah bagi warga di sini, Amin. Dan kami siap menjaga dan merawat semua yang dibangun dalam TMMD kali ini," katanya.
Kemiskinan Esktrem Akan Berubah Menjadi Sejahtera
Dan wilayah sasaran, yakni di Desa Labuhan Kidul dinilai tepat oleh Ketua Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) TMMD, Brigjen TNI Dany Budiyanto.
"Karena memang kondisinya sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi masyarakat. Desa Labuhan Kidul ini merupakan wilayah kemiskinan ekstrim. Kemiskinan lebih terjadi karena ketiadaan akses, baik jalan maupun jembatan," katanya.
Brigjen Dany yang meninjau langsung ke lokasi sasaran juga mengaku terkagum dengan pembangunan jembatan dan jalan yang menghubungkan dua desa.
"Pemilihan lokasi yang merupakan daerah terpencil dan tertinggal ini ide yang luar biasa. Karena nantinya keberadaan pembangunan yang ditinggalkan dalam program TMMD ke-121 ini akan mampu mempercepat pemerataan pembangunan," tegasnya.
Pembangunan jalan dan jembatan antara Desa Labuhan Kidul dengan Bendo, tujuannya memudahkan aktivitas masyarakat. Termasuk anak-anak sekolah, supaya lebih mudah.
"Begitupan bagi warga, akan lebih mudah mengangkut hasil kebun juga pertanian. Untuk itu saya berpesan, semoga ke depan, pasca penutupan TMMD, masyarakat bisa merawatnya, sehingga apa yang kita bangun bisa bertahan lama dan berguna untuk generasi di masa depan," harapnya.
Manfaat Berkelanjutan
Seperti diketahui, pada TMMD ke-121 Kodim 0720/Rembang ini selain jembatan sepanjang 10 meter dengan lebar 3,5 meter, kemudian tebing jembatan, tebing jalan, jalan makadam lebih dari 600 meter, juga rabat beton hampir 300 meter.
Selain itu ada rehab rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 12 unit, dan pembangunan sumur bor sebanyak 3 unit yang merupakan program tambahan dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) .
Sedangkan sasaran nonfisik, seperti penyulihan bela negara, bahaya narkoba dan judi online, penyuluhan pertanian terpadu, penyuluhan masyarakat tanggap bencana, pelayanan dan pemeriksaan kesehatab, juga posyandu, posbindu dan stunting, pelayanan KB, penyuluhan TKI illegal, pelayanan KTP, hingga bazar.
Pembangunan jalan dan jembatan mampu mendukung percepatan pembangunan infrastruktur guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yang menggantungkan dari hasil pertanian dan perkebunan.
Rehab RTLH, diberikan pada masyarakat kurang mampu nantinya bisa hidup sehat, meningkatnya tarap hidup mereka, sehingga mereka mampu melaksanakan peran dan fungsi dalam memberikan perlindungan, bimbingan dan pendidikan.
Penyuluhan bela negara dilakukan untuk menghadapi pesatnya perkembangan globalisasi dan media sosial yang dapat membawa masyarakat kearah fragmentasi dan kohesi dengan penyebaran narasi-narasi yang mengandung paham radikalisme. Salah satunya melalui ujaran kebencian, provokasi, fitnah serta hoaks.
Sedangkan pembangunan sumur bor, untuk membantu ketersedian air bersih bagi warga, khusunya di wilayah yang sangat kekurangan air saat musim kemarau.
Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan sebuah inisiatif strategis yang dirancang untuk menghadirkan manfaat jangka panjang dan berkelanjutan bagi masyarakat desa. Dengan pendekatan yang terintegrasi antara pembangunan fisik dan pemberdayaan masyarakat, TMMD tidak hanya mengatasi masalah infrastruktur tetapi juga memperkuat fondasi sosial dan ekonomi des serta pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Salah satu aspek utama dari TMMD adalah pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan desa. Pembangunan jalan, jembatan, fasilitas kesehatan, dan sekolah yang dilakukan dalam program ini dirancang dengan memperhatikan kualitas dan daya tahan, sehingga dapat bertahan lama dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Infrastruktur yang baik tidak hanya mempermudah akses dan mobilitas, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Misalnya, jembatan yang dibangun di daerah terisolasi membuka akses ke pasar dan sumber daya, sementara jalan yang diperbaiki memfasilitasi transportasi barang dan jasa. Pembangunan fasilitas kesehatan dan pendidikan meningkatkan kualitas hidup dan memberikan kesempatan lebih baik bagi generasi mendatang.