Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Menyatukan Dua Desa, Membangkitkan Kedaulatan Pangan di Daerah Penyangga IKN
Kekeringan jadi masalah besar di Desa Gumbil, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kini itu bukan kendala berkat adanya penampungan air.
Editor: Willem Jonata
Oleh : Letkol Inf Bayu Oktavianto Sudibyo, S.E., M.I.P.
Dansatgas TMMD ke-121 Kodim 1003/HSS
Fajar mulai menyingsing, mentari terbit menerangi perkampungan terpencil di Desa Gumbil. Kampung ini terletak di kawasan hamparan kaki Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan.
Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Haruyan yang merupakan wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Pagi itu masih cerah, terlihat jelas, penduduk Desa Gumbil yang mayoritas berprofesi sebagai petani, sambil mengangkut hasil kebun menepi di pinggir jalan, sesekali menghela nafas sambil menikmati embun pagi yang masih segar.
Suasana desa yang damai, menjadi alasan penduduk di desa ini betah menjadi petani hingga puluhan tahun.
Kelegaan itu tergambar singkat dari senyum semringah mereka.
Berkat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-121, sedikit demi sedikit kesulitan penduduk di desa ini mulai teratasi.
Fasilitas jalan dengan lebar empat meter ini terlihat kuat dilintasi kendaraan, membelah jalan setapak dengan panjang sekitar 950 meter menghubungkan Desa Gumbil ke Desa Haruyan. Setiap sore, petani desa ini sudah bisa berlalu lalang tanpa khawatir jalan rusak, memanen hasil kebun untuk dijual ke kabupaten tetangga.
Dulu, petani biasanya harus melewati jalan yang rusak, bahkan saat musim hujan harus melintasi jalan setapak yang berlumpur, keadaan ini mempersulit petani, mengubur mimpi warga untuk mewujudkan ketahanan pangan di desa ini.
Dan Satuan Tugas (Satgas) TMMD ke-121 Kodim 1003/HSS, melalui program terpadu lintas sektoral, TNI AD hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat.
Pada 24 Juli 2024, Satgas TMMD ke-121 Kodim 1003/HSS di bawah Komando Letkol Inf Bayu Oktavianto Sudibyo, sebanyak 150 personel memulai pembangunan di Desa Gumbil.
“TMMD ke-121 kami pusatkan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sebagai ujung tombak pertahanan di wilayah teritorial, TNI hadir untuk memberikan solusi atas kesulitan masyarakat,” kata Letkol Bayu Dandim 1003/HSS selaku Dansatgas (Komandan Satgas) TMMD ke-121 TA. 2024 Kodim 1003/HSS.
Sebagai Dansatgas, pria lulusan AKMIL 2004 ini merancang pembangunan sasaran fisik dan non-fisik. Dengan langkah terpatri, mereka mulai membangun sarana air bersih, melibatkan unsur TNI, Polri, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat.
Berjarak masing-masing 2 hingga 4 kilometer, sebanyak tiga titik sarana air bersih itu dibangun untuk kebutuhan air bagi masyarakat Desa Gumbil.