Laporan Reporter Tribunnews Video, David Tobing

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Pihak PT Angkasa Pura II selaku otoritas pengelola Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II), Pekanbaru, tampaknya dibuat jengah dengan aksi penyusupan di roda pesawat yang dilakukan oleh Mario Steven Ambarita pada Selasa (7/4/2015) lalu.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi memberikan pernyataan resmi kepada awak media di Bandara SSK II, Pekanbaru, Jumat (10/4/2015), terkait adanya kelemahan dalam sistem penjagaan dan kemananan yang dilakukan di Bandara SSK II.

Petinggi PT AP II pun telah mengambil tindakan, dan menganggap GM PT AP II Bandara SSK II, Slamet Samiadji paling bertanggung jawab dalam kasus itu.

Jabatan Slamet yang baru dipegang dalam hitungan hari itupun langsung dicopot. Ia digantikan oleh Dani Indra Yuliawan. Sertijab pun telah dilakukan pada Jumat (10/4/2015).

Kendati Dirut AP II itu secara gamblang mengakui adanya kelemahan pada sistem keamanan di Bandara SSK II, namun Budi dengan tegas membantah jika sistem kemananan dianggap bobrok. Sebaliknya, dia menyebut jika kasus itu lebih layak disebut sebagai sebuah hikmah dan pembelajaran.

Dikatakan Budi, apa yang dilakukan oleh Mario yang nekat masuk ke dalam kawasan terlarang dan menyusup di roda pesawat tersebut, tidak bisa dipandang sebagai sebuah kasus yang biasa.

Meski motif kasus penyusupan itu belum secara utuh terkuak kepermukaan, Budi justru menilai jika apa yang dilakukan oleh Mario tersistematis.