Johan Budi Akui Komunikasi KPK Harus Diperbaiki
Dalam tes tersebut Johan mengakui bahwa gaya komunikasi lembaganya harus diperbaiki.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana Tugas (PLT) Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi Sapto Prabowo, mengikuti tes seleksi lanjutan Calon Pimpinan (Capim) KPK yang digelar Panitia Seleksi (Pansel) KPK, di Gedung Sekretariat Negara RI, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (25/8/2015).
Dalam tes tersebut Johan mengakui bahwa gaya komunikasi lembaganya harus diperbaiki.
"Saya akui memang semenjak saya meninggalkan posisi juru bicara (KPK), komunikasi KPK terhadap lembaga lain tidak berjalan baik, nanti itu akan diperbaiki lagi," ujarnya saat dikonfirmasi pansel dalam tes tersebut.
"Kami sebenernya sudah menyeleksi lewat lembaga independen, orang yang mempunyai kemampuan komunikasi sesuai dengan KPK itu tak ada yang lolos, termasuk orang dalam pun yang ikut, tidak lolos, mungkin karena kriteria KPK terlalu tinggi," katanya.
Selain itu, Johan Budi juga memaparkan tentang sistem E-LHKPN yang dikembangkan KPK sejak 2014.
Yaitu sistem pelaporan harta kekayaan seorang pejabat negara secara online melalui internet.
Ia menyatakan, jadi nanti para pejabat bisa langsung memasukan data tentang harta kekayaannya melalui komputernya.
Ia juga mengaku sedang mengembangkan sistem pelaporan gratifikasi secara online yang memudahkan masyarakat untuk melaporkan tindak pidana gratifikasi yang dilakukan pejabat negara. (*)