Udara Palembang Berbahaya, ISPU di atas 400
Kualitas udara Palembang kembali tercatat bahaya, dan warga diimbau mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Hartati
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kualitas udara Palembang kembali tercatat bahaya, Kamis (1/10/2015), dan warga diimbau mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Jika memang harus beraktivitas di luar ruangan sebaiknya menggunakan masker untuk meminimalisir dampak kabut asap.
Berdasarkan alat pengukur kualitas udara yang dipasang di atas kantor BLH Palembang 24 jam, Kamis lalu mendeteksi ISPU 447 alias berbahaya.
"Hasil pantauan 24 jam yang kita lakukan ISPU hari ini (Kamis) yang dihitung dari lima komponen tersebut sebesar 447," ujar Kepala BLH Palembang M Tabrani pada tribunsumsel.com di Palembang, Kamis (1/10/2015).
ISPU di atas 400 juga dicatat dari hasil pantauan UPTB Labolatoriun Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumsel yang mencatat ISPU di atas 400 atau 439 pada Rabu (30/9) pagi pukul 08.00.
Angka ini berangsur turun pada siang hari dan kembali naik sore hari, karena kabut asap pekat saat pagi dan sore, serta membaik saat siang hari.
Sehari sebelumnya ISPU yang dipantau BLH Sumsel tercatat 213 atau yang terburuk sepanjang September.
ISPU dihitung dari nilai rata-rata lima indikator yang diamati yakni debu, ozon (O3), carbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NO2), dan sulfur oksida (SO2).
ISPU dibagi menjadi lima kategori dengan nilai berbeda, yakni nilai 0-50 kategori baik, 51-100 sedang, 101-199 tidak sehat, 200-299 sangat tidak sehat dan di atas 300 berbahaya.
Sebenarnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel mengeluarkan kebijakan memberikan informasi satu pintu mengenai pengukuran kualitas udara.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel lah yang berhak mengeluarkan pernyataan tentang bencana kabut asap, jadi BLH tetap melakukan tugasnya memantau kualitas udara setiap hari.
Namun hasilnya diserahkan langsung ke BPBD dan akan diteruskan informasinya ke media massa.
"Sekarang kebijakannya satu pintu informasi soal kabut asap, jadi setiap hari hasil pemantauan kualitas udara kita serahkan ke BPBD selaku corong informasinya," ujar Sekretaris Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumsel, Indra Inwar.
Caption foto:
Jembatan Amper dan Jembatan Musi 2 tertutup kabut asap.