Keluarga Korban Berharap Inul Bertanggungjawab
Anak kedua dari pasangan Joutje Manoppo dan Vonny ini keadaannya masih memprihatinkan.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Manado, Ferdinan
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Steven Manoppo (27), warga Griya Paniki Indah (GPI) Jalan Mawar 3 B29, Kecamatan Mapanget masih terbaring di ruang ICU Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado.
Anak kedua dari pasangan Joutje Manoppo dan Vonny ini keadaannya masih memprihatinkan.
Satu minggu sudah Steven terbaring.
Ketika Tribun menyambanginya di ruang ICU, Selasa (3/11/2015), sang ayah yakni, Joutje Manoppo (56), masih setia menjaga serta merawat anak laki-lakinya itu.
Steven masih menggunakan oksigen, kedua tangan diperban, diinfus serta masih terpasang beberapa alat pada anggota tubuhnya.
Ketika ditanya tanggung jawab manajemen, Joutje mengatakan sudah menjenguk, namun sekadar mengucapkan permintamaaf dan prihatin.
"Mereka hanya bilang minta maaf dan turut merasakan juga korban yang mengalami kesusahan. Mbak Inul sudah datang menjenguk beberapa hari lalu," ujarnya.
Menurut bapak dua anak ini, biaya pengobatan Steven memerlukan uang banyak apalagi berada di ruang ICU.
"Biaya ini kan tidak sepenuhnya kami mampu, bagaimana mengenai biaya pengobatan itu dan biaya-biaya penjagaan keluarga, sampai sekarang belum ada realisasinya," katanya.
Menurut Joutje, pihak Inul dan manajemen lokal telah memberikan janji pada keluarga, menanggung biaya yang telah dikeluarkan.
"Bahkan mau kasih biaya keluarga. Mereka datang ke rumah hanya mendata, tapi saat ini kami tunggu tidak ada realisasinya," katanya.
Joutje mengatakan pada saat anaknya masuk pascatragedi Inul, Minggu (25/10/2015), kondisi kedua tangan dan bagian belakang melepuh.
Masuk ke kamar operasi dan semua kulitnya dibuang.
"Sudah satu minggu berada di ICU dan belum ada kemajuan. Saya berharap sekali supaya janji dari pihak mereka ditepati," ujarnya. (*)