Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menengok Dapur Mbok Tumpuk, di Sinilah Geplak dan Peyek Legendaris itu Diproduksi

Usaha yang awalnya membuat geplak, telah berkembang menjadi toko oleh-oleh besar di Yogyakarta.

Editor: Willem Jonata

"Beras yang digunakan adalah jenis IR 33. Sebelum digiling menjadi tepung, beras tersebut direndam terlebih dahulu selama semalam," ujar pria yang akrab disapa Gudel tersebut.

Lebih lanjut dia mengatakan,untuk membuat adonan peyek, tepung beras tersebut dicampur dengan sejumlah bumbu seperti, kemiri, ketumbar, kencur, serta ditambahi telur kemudian diadon menggunakan santan.

Setelah adonan siap, kacang tanah dimasukan, baru kemudian digoreng. Proses penggorengannya pun hingga tiga kali dengan menggunakan dua buah wajan.

Tahap pertama ialah pembentukan peyek. Tahap kedua penggorengan hingga kering. Setelah itu peyek didinginkan semalam. Baru pada hari berikutnya peyek digoreng kembali hingga kering.

"Pada proses penggorengan pertama dan kedua, suhu minyak di masing-masing wajan juga berbeda. Di wajan pertama minyaknya lebih panas. Di wajan kedua tidak perlu terlalu panas, karena jika terlalu panas nanti gampang gosong," ungkap Gudel.

Selain bentuk, yang juga spesial dari peyek ini adalah jumlah kacangnya yang banyak di setiap bongkahanya. Bagaimana tidak, perbandingan antara tepung beras dan kacangnya satu banding dua. Jadi setiap satu kilo tepung beras, diberi campuran dua kilo kacang tanah.

Dalam sehari Gudel menghabiskan 50 kilogram tepung beras dan sekitar 90 kilogram kacang tanah. Bahkan pada hari libur panjang, jumlahnya bisa meningkat hingga dua kali lipat.

Berita Rekomendasi

Sama seperti membuat geplak, peyek pun masih diproduksi dengan cara tradisional menggunakan tungku kayu bakar.

Kedua jenis panganan produksi dari dapur Mbok Tumpuk ini hanya bisa anda dapatkan di toko oleh-oleh Geplak Mbok Tumpuk yang berada jalan KHA. Wahid Hasyim No.104 Bantul. Kedua oleh-oleh legendaris ini tidak dijual di tempat lain.

Untuk harga, satu kilo geplak dihargai Rp 34 ribu, sedang untuk peyeknya Rp 44 ribu. "Setiap harinya toko ini buka dari jam 08.00 pagi hingga 19.30," pungkas Marni.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas