Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gaya Panglima TNI Ngebut Naik Motor Trail, Jajal Jalan Trans Papua

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengendarai sepeda motor trail menerjang jalan Trans Papua yang menghubungkan Wamena dengan Momugu.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, PAPUA – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengendarai sepeda motor trail menerjang jalan Trans Papua yang menghubungkan Wamena dengan Momugu, Kamis (28/4/2016) siang.

Mengenakan seragam TNI lengkap, Gatot meninjau langsung jalan yang dibuka TNI tersebut. Tak hanya Gatot, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono yang juga mendampingi dalam kunjungan kerja Panglima TNI ke wilayah timur ini, juga menjelajahi jalan yang membelah hutan.

Berangkat dari Kenyam, Kabupaten Nduga hingga Mumugu, Kabupaten Asmat, Jenderal bintang empat ini menggeber motornya, untuk melihat langsung pembangunan jalan sepanjang 278,6 km.

"Luar biasa bapak (Panglima TNI) membuat rekor baru ini. Naik motor sepanjang ini," kata Bupati Nduga Yairus Gwijangge kepada Gatot dilokasi.

"Bahaya, naik mobil saja. Sudah disediakan mobil," katanya.

Setelah melakukan sejumlah persiapan, bersama KASAD, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Hinsa Siburian dan pejabat TNI yang mendampingi, Gatot menyusuri jalan Trans Papua menuju Mumugu.

Berita Rekomendasi

Setibanya di wilayah Batas Batu, Gatot mengatakan, bahwa proyek pembangunan jalan dari Mamugu hingga Kenyam ini ditargetkan selesai pada Juni 2016 mendatang dan diteruskan hingga Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

"Perjalan kita sampai ini saja, daratan ini dulu sama tingginya kaya aliran air, ini ditimbun dulu. Jadi sampai Juni harus selesai," kata Gatot.

Menurutnya, wilayah tersebut merupakan kawasan terparah dalam pembangunan Jalan Trans Papua lantaran medannya merupakan rawa-rawa. Batas Batu hingga Mumugu, lanjut dia masih tersisa 11 kilometer lagi.

"Anda liat saja parahnya nih, Ini belukar, banyak air juga. Kemudian pohon ditebangin. Baru ditimbun lagi. Karena tempat yang paling saya khawatirkan adalah tempat ini. Karena ini adalah rawa, bikin jalan di rawa kan tak mudah," kata Gatot. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas