Ivan Gunawan Beberkan Harga Rancangannya di JFFF
"Kenapa saya buka (harga)? Banyak orang nanya kalau lagi fashion show kan nanya 'bajunya berapa harganya?"
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada konferensi pers fashion show 'Jajaka' yang mengusung tema 'Layang-layang' di ajang Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) 2016, desainer Ivan Gunawan akhirnya membeberkan harga koleksi busana terbarunya.
"Batik Jajaka saya jual sangat murah, ini menurut saya ya, harganya start dari Rp 600.000 hingga Rp 1.500.000. Tapi kalau misalnya untuk kemeja startnya sekitar Rp 800.000 sampai Rp 950.000," ujar Ivan saat gelar konferensi pers di Ballroom Harris Hotel &.Conventions, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (7/5/2016).
Lebih lanjut, ia menjelaskan alasan dibukanya harga ke publik, karena banyak yang menanyakan mengenai kisaran harga busana ready to wear yang dirancangnya.
"Kenapa saya buka (harga)? Banyak orang nanya kalau lagi fashion show kan nanya 'bajunya berapa harganya? Saya nggak bisa cerita karena baju saya mahal. Kali ini saya buat baju yang sangat murah," imbuhnya.
Ivan pun memaparkan keinginannya agar para generasi muda bisa membeli koleksi batik rancangannya tanpa harus merengek pada orangtua.
"Saya pengen semakin banyak kaum muda pergi ke mal tanpa harus minta dibeliin sama ibu bapaknya buat beli batik. Kenapa pas beli Zara, Uniqlo, H&M nggak mikir, kenapa beli produk Indonesia kok harus mikir," paparnya.
Ia pun menegaskan dirinya memiliki impian kelak Desainer Indonesia khususnya label 'Jajaka' miliknya bisa mengembangkan brand yang sangat besar dan semua orang bisa membeli produknya.
"Karena saya khususnya punya cita-cita bahwa desainer Indonesia nantinya juga harus punya brand yang sangat besar, yang massal, semua orang bisa beli, saya selalu punya mimpi 'kapan ya Jajaka seperti itu?' Amin doain aja," tandasnya.
Melalui karya terbaru yang diberi nama Jajaka, Ivan mencoba menghadirkan filosofi layang-layang dan membagi karyanya dalam 2 tema, yakni Langit dan Bumi.
Pada koleksi bertema Langit, Ivan menggunakan warna biru, putih, serta menggunakan aksen hitam untuk melukiskan kebebasan.
Sedangkan koleksi bertema Bumi menggambarkan keempat pintu, serta menggunakan warna nude, tanah, dan kuning.
Filosofi yang dipetik oleh Jajaka tersebut, berdasar pada filosofi arsitektur bangunan adat Melayu Riau, berupa hiasan yang terdapat pada empat sudut dalam cucuran atap.
Bentuk khas trapesium dari layang-layang kemudian dituangkan menjadi motif pada busana, khususnya pada koleksi pria. (*)