Gas Metana tak Lagi Mengalir, Warga Terpaksa Kembali Gunakan Kayu Bakar
"Terpaksa balik lagi pakai kayu untuk memasak. Awalnya ada harapan bisa memanfaatkan gas metana, ternyata tidak pernah mengalir," katanya.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Elhami
TRIBUNNEWS.COM, PARINGIN - Keberadaan fasilitas pengolahan gas metana di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batu Merah milik Pemkab Balangan ternyata sudah lama tak difungsikan lagi.
Padahal jaringan pipa pengelolaan sudah dibangun, namun pengelolaan gas metana belum dilakukan maksimal.
Fasilitas ini pernah diuji coba oleh Mantan Bupati Balangan Sefek Effendie di akhir masa jabatannya saat meresmikan penambahan fasilitas tersebut di TPA Batu Merah.
Kala itu gas metana juga mulai dialirkan ke rumah warga terdekat, sebanyak lima buah rumah.
Namun ternyata setelah itu gas metana hanya pernah dua kali mengalir ke rumah warga, selepas itu hingga saat ini tidak pernah lagi mengalir.
Hal ini diungkapkan Sarmila, warga yang sempat mendapatkan aliran gas metana ke rumahnya.
Dikatakannya, pemasangan aliran pipa gas metana ke rumahnya gratis, malah warga juga diberikan kompor khusus juga secara cuma-cuma.
"Seingat saya sudah lima bulanan ini dipasangnya, pernah cuman dua kali menyala, itu pun tidak sempat apa-apa. Setelah itu tidak pernah lagi," ujarnya.
Kecewa, itulah yang dirasakan Sarmila, padahal seandainya gas metana aktif dialirkan setiap hari, maka keluarganya tidak lagi memakai kayu bakar untuk memasak.
"Terpaksa balik lagi pakai kayu untuk memasak. Awalnya ada harapan bisa memanfaatkan gas metana, ternyata tidak pernah mengalir," katanya.
Ia pun mengharapkan agar keberadaan gas metana kembali dikelola dengan maksimal, agar benar-benar bermanfaat membantu bagi masyarakat.
Berdasarkan pantauan dilapangan fasilitas untuk pengaliran gas metana terbilang lengkap, bahkan mesin khusus untuk mengalirkan ke rumah warga juga sudah ada.
"Iya dulu mengalir, tapi sekarang tidak lagi, karena pengelolaannya kurang maksimal," ujar petugas TPA Batumerah saat ditemui.
Bahkan petugas memperlihatkan alat khusus pengelolaan gas metana kondisinya pun masih baik, hanya saja gas metananya dari pengolahan tak ada mengalir.
"Gas metananya tak ada, jadi tak bisa mengaliri ke rumah warga," katanya. (*)