Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nelayan Tak Melaut Jelang dan Saat Eksekusi Terpidana Mati di Nusakambangan

Perkampungan nelayan itu tak jauh dari Pulau Nusakambangan. Dari situ, terlihat pulau tersebut masih diselimuti pepohonan yang lebat.

Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Willem Jonata

Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascapelaksanaan eksekusi empat terpidana mati kasus narkoba, suasana perkampungan nelayan di Jalan Selamet Riyadi, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (31/7/2016), kembali normal.

Nelayan di perkampungan tepi laut yang letaknya berseberangan dengan Nusakambangan itu, sudah berlayar mencari ikan. Perahu-perahu nelayan tampak lalu lalang.

Maklum, setiap kali ada jadwal eksekusi, para nelayan di perkampungan itu, untuk sementara tak melaut.

"Kalau ada hukuman mati laut dijaga. Kita disuruh tunggu, cuma enggak lama. Paling sehari," ucap Daryanto, seorang nelayan

Perkampungan nelayan itu tak jauh dari pulau Nusakambangan. Dari situ, terlihat pulau tersebut masih diselimuti pepohonan yang lebat.

Menurut penuturan Daryanto, untuk mencapai Nusakambangan dibutuhkan waktu 20 menit perjalanan menggunakan perahu nelayan.

Berita Rekomendasi

Ia menjelaskan, bahwa Nusakambangan sangat padat bila ada jadwal eksekusi mati.

"Bukan ramai lagi, sudah menumpuk," katanya.

Diberitakan sebelumnya, ada empat dari 14 terpidana mati yang menjalani eksekusi pada Jumat (29/7/2016).

Mereka di antaranya, Seck Osmane, Humphrey Ejike, Michael Titus, dan Freddy Budiman.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas