Sumpah Pemuda Dibungkus Nusantara Berdendang di Istana
Peringatan Sumpah Pemuda ke-88 kali terasa lebih berkesan, lebih merakyat dalam bungkus "Nusantara Berdendang."
Editor: Content Writer
Nuansanya Indonesia banget! Hampir semua wilayah di Nusantara dimasukkan ke dalamnya.
Dari mulai musik tradisional Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, kawasan cross border, semuanya ada.
Dan semua tamu yang hadir di Istana terlihat enjoy mendengarkan lantunan music tradisional yang diracik sangat apik itu.
Display wayangnya, benar-benar out of the box. Bentuk, warna-warni, postur, asesoris yang ditampilkan sangat tak biasa.
Beberapa di antaranya ada yang berbentuk lima pulau besar di tanah air.
Dari mulai display wayang berbentuk Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua, semua ada. Ada juga wayang raksasa setinggi 2,5 meter.
“Ini adalah buah perjalanan Wayang Ajen yang pernah tampil di 49 negara selama 17 tahun. Jadi warna-warna menarik di berbagai belahan dunia ikut dibawa ke Istana,” tambah Dalang Wawan.
Pengalaman manis saat mendapatkan penghargaan untuk penampilan terbaik di Festival de Titeres de Canarias 2009 Spanyol kembali dipertontonkan.
Pesan-pesan sarat makna saat tampil di Yakutsk, Republik Sakha (Yakutia), Federasi Rusia, 2012 silam juga ikut disisipkan.
Interaksi aktif antara penonton, wayang dan dalang yang sempat diperlijhatkan di Yunani, Belanda, Perancis dan Italia juga tetap diperlihatkan.
Hasilnya? Serta merta tepuk tangan menggema.
Pesan filosofi yang disampaikan dalam bentuk perang baratayudha tersampaikan.
Seluruh penonton seakan sepakat bahwa Indonesia akan terus bersaing dengan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia, dan mencari peluang untuk tampil sebagai bangsa pemenang.
“Ini seperti perang. Tapi perang yang ini kita terjemahkan dalam kerja, kerja kerja! Berkarya dan terus mencipta,” kata Wawan mengepalkan tangannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.