TRIBUNNEWS.COM - Kinerja ekspor terus menguat ditandai dengan surplus Neraca Perdagangan Indonesia pada periode Januari-April 2022 yang mencapai 16,89 miliar US dolar. Kinerja ekspor ini didorong oleh ekspor komoditas yang masih tinggi sejalan dengan tren kenaikan harga global.
“Menguatnya kinerja ekspor masih berlangsung hingga bulan Mei 2022 ditandai dengan gencarnya ekspor komoditas unggulan berupa hasil manufaktus maupun alam di Yogyakarta dan Maluku yang dilaksanakan sepanjang bulan Mei 2022,” ujar Hatta Wardhana, Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai.
Hatta mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 13 hingga 21 Mei 2022, PT Busana Remaja Agracipta 2 (PT BRA 2), salah satu pengguna fasilitas kawasan berikat (KB) di bawah pengawasan Bea Cukai Yogyakarta kembali lakukan ekspor komoditas pakaian dalam. Komoditas ini diekspor dengan negara tujuan Australia, Amerika Serikat, Spanyol, Belanda, Meksiko, Belgia, dan Inggris.
“Pada bulan Mei, PT BRA 2 berhasil mengekspor sebanyak 462.086 buah atau setara 45,8 ton pakaian dalam yang dikirim melalui Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Pelabuhan Tanjung Emas. Melalui ekspor komoditas pakaian dalam, PT BRA 2 turut menyumbang devisa negara senilai 2.085.485,64 US dolar atau sekitar 30 miliar rupiah,” terang Hatta.
Salah satu pengguna fasilitas KB lainnya di bawah pengawasan Bea Cukai Yogyakarta, PT Anggun Kreasi Garmen, berhasil mengekspor komoditas garmen berupa jaket, Jumat (20/05). Sebanyak 7.427 buah jaket dikemas dalam 1.492 karton dengan berat total 10 ton berhasil diekspor dengan negara tujuan Jerman. Nilai ekspor komoditas garmen ini mencapai 228.637,55 US dolar atau setara 3,3 miliar rupiah.
Sementara itu di Kabupaten Maluku Tengah, PT Wahana Lestari Investama kembali berhasil melaksanakan ekspor komoditas udang sejumlah 1.610,98 ton untuk berat kotor atau 1.398,327 ton untuk berat bersihnya, pada Minggu (22/05). “Keberhasilan ekspor ini merupakan kabar menggembirakan karena ekspor udang pada PT Wahana Lestari Investama sempat beberapa waktu terhenti. Melalui sinergi dari Tim Peningkatan Ekspor Bea Cukai Ambon, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, diharapkan dapat mempertahankan geliat ekspor di Maluku,” imbuh Hatta.
Hatta menegaskan bahwa Bea Cukai secara aktif mendorong geliat ekspor di berbagai wilayah melalui berbagai layanan fasilitas kepabeanan. Salah satu fasilitas yang dapat dimanfaatkan adalah fasilitas kawasan berikat, yaitu berupa fasilitas penangguhan bea masuk, pembebasan pembebasan cukai, serta tidak dipungut pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah. “Dengan pelayanan optimal, kami berharap kinerja ekspor terus menguat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah dan sekaligus mewujudkan pemulihan ekonomi nasional,” pungkas Hatta.