TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari sidak Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan ke pabrik tahu dan tempe di bilangan Matraman dan Cipinang, diketahui penurunan produksi dari 3 kwintal jadi 1 kwintal perhari. Selain itu juga terjadi pengurangan beberapa pegawai pabrik tahu dan tempe.
"Saya melihat di lapangan pabrik tahu memprihatinkan, ada beberapa yang mengistirahatkan karyawan," ujar Syarief Hasan di pabrik tahu bilangan Matraman, Selasa (27/8/2013).
Dari empat pabrik, masih ada dua pabrik yang mempertahankan para buruhnya. Syarif pun menghargai usaha para pengusaha pabrik meski saat ini harga kedelai meningkat tajam.
"Tapi ada yang survive, kita harus terima kasih kepada beberapa pengusaha tetap mempekerjakan karyawannya," jelas Syarif Hasan.
Saat ini pemerintah sedang berkoordinasi dengan Bulog guna melakukan operasi pasar untuk meningkatkan pasokan kedelai. Selain itu pemerintah juga akan membuka keran impor kedelai.
"Sekarang pemerintah mengambil langkah, bulog melakukan operasi, kita berharap penguatan rupiah terhadap dollar bisa terus menguat, jadi impor kedelai bisa ditekan," jelas Syarif.
Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, pasokan kedelai dalam negeri masih kurang, pasalnya produksi hanya mencapai 20 ribu ton. Sedangkan kedelai yang dibutuhkan untuk memproduksi tahu tempe mencapai 2,5 juta ton.
Saat ini harga kedelai satu kilogram berada di kisaran Rp 9.300. Padahal sebelum bulan puasa tiba, harga kedelai satu kilogram di kisaran Rp 7.400.